Selasa, Desember 30, 2008

Hati-Hati dengan Plastik !

Posted by LoveLy KhaLisa at 21.13 0 comments
Posted by: melianaaryuni


Sudah banyak orang yang memberi peringatan, rumor, gosip bahkan artikel majalah tentang bahaya plastik. Tetapi tetap saja hanya segelintir orang yang menggubris, peduli atau sampai meneliti lebih lanjut.
Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang. Mulai dari botol minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, compact disk (CD), kutex (pembersih kuku), mobil, mesin, alat-alat militer hingga pestisida. Oleh karena itu kita bisa hampir dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung Bisphenol-A. Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A adalah industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik penutup makanan, botol air mineral, dan botol bayi walaupun sekarang sudah ada botol bayi dan penyimpan makanan yang tidak mengandung Bisphenol A sehingga aman untuk dipakai makan. Satu tes membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung Bisphenol-A.
Plastik dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, dan murah. Akan tetapi plastik juga beresiko terhadap lingkungan dan kesehatan keluarga kita. Oleh karena itu kita harus mengerti plastik-plastik yang aman untuk kita pakai.
Apakah arti dari simbol-simbol yang kita temui pada berbagai produk plastik?
#1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Boto-botol dengan bahan #1 dan #2 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.
#2. HDPE (high density polyethylene) biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Sama seperti #1 PET, #2 juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian.
#3. V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
#4. LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode #4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.
#5. PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.
#6. PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.
#7. Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate.
Masih banyak sekali barang plastik yang tidak mencantumkan simbol-simbol ini, terutama barang plastik buatan lokal di Indonesia. Oleh karena itu, kalau anda ragu lebih baik tidak membeli. Kalaupun barang bersimbol lebih mahal, harga tersebut lebih berharga dibandingkan kesehatan keluarga kita.
Pada akhirnya. Hindari penggunaan plastik apapun di Microwave. Gunakan bahan keramik, gelas atau pyrex sebagai gantinya.
Hindari juga membuang sampah plastik terutama yang mengandung Bisphenol-A sembarangan karena bahan tersebut pun bisa mencemari air tanah yang pada akhirnya pun bisa mencemari air minum banyak orang.
Semoga informasi ini bermanfaat.
(http://akuinginhijau.org/2008/03/16/hati-hati-dengan-bahaya-plastik-p
://melianaaryuni.wordpress.com/

Minggu, November 30, 2008

Khalisa and Pocoyo

Posted by LoveLy KhaLisa at 23.06 7 comments


Khalis lagi seneng-senengnya disetelin Pocoyo, bukan yang di Playhouse Disney yang tayang jam 7 pagi sama jam 6 sore, tapi ini seri Pocoyo Dance yang sengaja di down load dari Youtube...
Kalau dia lagi nangis dan gak mau mama tinggalin, langsung disetel itu sama papa,trus dia joget joget sendiri,kepala dan badanya goyang semuaa...Lumayan bisa ditinggal mandi,makan atau masak hihi...
Selain itu gunanya si Pocoyo bisa nemenin dia makan dan pengantar tidur,,,ya bisa sampai 10x lebih di replay...Kalau habis Khalis bakal teriak-teriak...aahhh ahhhh minta di setel lagi..ya begitu seterusnya sampe bosen atau mama yang mati in.
Tapi memang asyik music nya,bikin bayi bergoyang...nanti video nya mama attached y...

Kamis, November 27, 2008

proudly present

Posted by LoveLy KhaLisa at 21.26 0 comments
Ini dia Hasil karya mama n temans,,, khusus karya mama niy di crop..untung kue nya di foto, sebab gak lama dari situ dah diremes sama Khalis melatih skill motorik halus katanya haha...trus kita makan berdua,,,yummy,,kurang deh jadi nya =p



Call Name

Posted by LoveLy KhaLisa at 19.52 3 comments
Nama ku Khalisa Rahni Wulandari, Nick name or first name nya Khalisa...tapi dari dulu sampe sekarang mama kadang bingung kalo ada yang nanya panggilan Khalisa siapa Han?
lha apa yachh...memang jarang n agak susah kalo nama panggilan terdiri dari 3 suku kata, makanya sekarang panggilan si eneng ini beragam.

si abah depok manggilnya Nolish
Tante Nita manggilnya Khalis
Teman2 mama kadang manggil allys or alyssa
Eyang uti n kakung manggilnya Neng atu
Nenek kakek manggilnya eneng
kalo papa manggilnya eneng
mama manggilnya si bappy...karena lucu aja, dia suka ngoceh ngoceh bappy,,,bappyyy,,n mama seneng dengernya, jado aja suka dipanggil si bappy...

Jadi siapa yach panggilanya...papa mama sepakat panggilan buat khalisa ,khalis aja...kalo khusus buat mama siy tetep manggil si bappy...hehehe

Camilan Khalis

Posted by LoveLy KhaLisa at 05.33 0 comments

Si Neng ini paling seneng goreng-gorengan, mulai dari krupuk,bala-bala,tahu isi,tempe pokonya yang kalo dimakan minyak nya sampe beleber-beleber ke sekitar bibir...uggghh that s unhealthy food, mama tahu itu, tapi mau gimana lagi...kadang suka khawatir takut jadi panas dalam dan radang tenggorokan...
niy mama bikinin perkedel, lumayan bisa di stock di freezer.

ingredients:
Kentang, dikupas trus di kukus,haluskan
Tempe, dikukus bareng kentang,haluskan
daun bawang di iris halus
Ayam kampung
Keju di parut
Garam secukup nya.
Semua bahan di aduk deh
perkara takaran, secukup nya aja sesuai selera hehe

Minggu, November 23, 2008

My Simba: Susu UHT

Posted by LoveLy KhaLisa at 22.16 0 comments
My Simba: Susu UHT

Lagi bingung mau dikasih susu tambahan apa niy Khalisa, sebab dia bener-bener ASIkholik...kalo ga mau makan,andelanya cuma ASI,wadoooww segede gini, mana ada tenaga buat berexplorasi, katanya dah toddler,,,makannya mesti banyak dong...tapi ya itu dia, nafsu makanya naik turun, ato kadang ilang ffuhhh...
Susu oplosan yang pernah di coba, Nutrilon,SGM,Promil,,habis 10cc aja dah mantep banget...
dari Milist IICD,mommy dapet info niy,dari tente Pipin...link nya ada di atas :

Sabtu, November 22, 2008

Bepergian Bersama Bayi

Posted by LoveLy KhaLisa at 05.37 0 comments

Banyak orangtua merasa segan membawa bayi
mereka keluar rumah padahal udara segar baik
sekali untuk bayi. Alangkah baik membiasakan bayi
bepergian. Berikut ini beberapa tip bepergian
dengan bayi anda.


Pelaralatan Keselamatan Dalam Perjalanan



  • Di beberapa negara ada keharusan menggunakan
    tempat duduk bayi untuk melindungi
    keselamatannya bila terjadi kecelakaan. Memangku
    bayi sambil menyetir mobil adalah tindakan
    sangat berbahaya.

  • Pastikan tempat duduk bayi yang anda beli
    memenuhi standar keamanan yang ditetapkan. Pilih
    jenis yang dapat dipasang dan dilepas dengan
    mudah. Yang paling efektif adalah tempat duduk
    yang dilengkapi dengan 2 sabuk pundak, satu
    sabuk paha, dan satu sabuk
    selangkangan.

  • Siapkan tempat duduk tersebut sebelum
    melahirkan sehingga sudah dapat digunakan pada
    waktu pulang dari rumah
    sakit.

  • Selalu menggunakan sabuk keselamatan
    sekalipun perjalanannya singkat. Kebanyakan
    kecelakaan terjadi dekat
    rumah.

  • Bawalah bayi anda pada waktu membeli alat
    gendong (frontpack atau backpack carrier), agar
    mendapat yang sesuai
    ukurannya.

  • Pilihlah gendongan yang menopang punggung
    bayi, kuat, dan kedua lobang kaki tidak terlalu
    besar agar bayi tidak merosot
    keluar.

  • Bila membeli gendongan jenis backpack,
    pilihlah yang rangkanya disalut bantalan agar
    bayi tidak merasa sakit ketika
    terbentur.

  • Tidak ada standar yang mengatur keamanan
    kereta bayi, karena itu pilihlah dengan cermat
    mana yang paling aman bagi bayi
    anda.

  • Kalau menggunakan kereta bayi yang bisa
    dilipat, pastikan bayi tidak dapat menarik
    gagang pengamannya.

  • Kereta bayi harus mempunyai rem. Gunakan rem
    tersebut pada waktu kereta dalam keadaan
    berhenti.

  • Pilih kereta bayi yang bentang dasarnya
    lebar agar tidak mudah
    terbalik.

  • Jangan sekali-kali menggantungkan tas atau
    barang berat pada pegangan karena dapat
    menyebabkan kereta bayi terbalik ke
    belakang.

  • Jangan sekali-kali meninggalkan bayi anda
    dalam kereta tanpa
    ditunggui.

  • Jika bayi anda sangat aktif, pasang sabuk
    pengaman untuk mencegahnya membungkuk keluar
    kereta.

  • Apabila bepergian dengan pesawat udara,
    mintalah petunjuk keselamatan bayi kepada
    pramugari.


Pakaian Bayi Untuk Di Luar Rumah


  • Di daerah/udara dingin bayi memerlukan
    pakaian berlapis-lapis agar tidak kedinginan.
    Biasanya terdiri dari kaus dalam, popok, piyama
    yang ada sepatunya, lalu dibedung dengan selimut
    tebal berpucung. Kalau perlu, pakaikan topi
    supaya lebih hangat.

  • Kalau bayi anda prematur, mungkin dia
    memerlukan satu lapis tambahan lagi. Mintalah
    petunjuk dari ahli kesehatan
    anda.

  • Dalam suhu udara diatas 24ºC (75ºF) satu
    lapis pakaian sudah cukup, tetapi jauhkan dia
    dari hembusan angin dan pakaikan baju hangat
    sebelum memasuki ruangan berpendingin
    udara.

  • Sebagai patokan, bayi akan lebih nyaman
    apabila menggunakan pakaian satu lapis lebih
    banyak dari anda.

  • Pada waktu memilih pakaian bayi, carilah
    baju yang berkancing tekan (atau retsleting)
    sampai ke kaki agar lebih mudah mengganti
    popok.

  • Baju yang terbuat dari kain stretch dan
    berlengan longgar juga memudahkan mengganti
    pakaian.


Jadwal Makan Dan Tidur Yang Fleksibel



  • Jadwal makan dan tidur yang ketat sebenarnya
    lebih menyangkut kualitas hidup anda ketimbang
    kebutuhan bayi. Memang baik dan menyenangkan
    bila selalu menepati jadwal, tetapi anda perlu
    lebih fleksibel.

  • Perpindahan dari satu tempat ke tempat lain
    dapat mengganggu kebiasaan makan dan tidur
    bayi.

  • Jangan kuatir apabila sepanjang perjalanan
    bayi makan dan tidur lebih banyak atau lebih
    sedikit, atau pada jam yang berbeda dari
    biasanya. Polanya akan kembali normal ketika
    tiba kembali di
    rumah.

  • Apabila anda membawa bayi dalam perjalanan
    jauh, berilah kesempatan beberapa hari kepadanya
    untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
    waktu.



Agar Perjalanan Lancar


  • Bawalah barang-barang yang dikenal dan
    disenangi bayi, misalnya mainan atau selimut
    kesayangannya, yang membantu dia beradaptasi
    dengan lingkungan
    baru.

  • Apabila memberikan susu botol, bawa
    persediaan ekstra jikalau kepulangan
    tertunda.

  • Hindari memberikan makanan baru. Berikan
    yang sudah dikenal dan
    disukainya.

  • Masukkan perlengkapan bayi dalam tas
    tersendiri supaya mudah ditemukan dengan cepat
    pada saat diperlukan.


Temui ahli kesehatan anda untuk mendapatkan
informasi lebih banyak tentang cara bepergian
dengan bayi.


Sumber : Wyeth Indonesia

.Cooking Time.

Posted by LoveLy KhaLisa at 04.15 0 comments
Mau Cerita Perkembangan Khalisa aaahh.
Usianya sudah 1 th 2 minggu...Kayanya sedang mau tumbuh gigi yang ke-7, karena kemaren badanya sering anget-anget sampe di bawa ke Medical, trus seneng nya gigitin betis mama kalo lagi selonjor,kadang kalo lagi lengah dia mengicar paha,jari kaki etc, belom lagi kalo lagi mimik..
Makanya lagi susah,buah-buahan yang masih jadi Favoritnya cuma anggur, yang lain masih suka di lepeh-lepeh...makanan Favoritnya masih krupukk alaah mana ada Gizi nya.
Lagi seneng joget-joget kalo di TV ada lagu Favoritnya...kayak iklan-iklan di Playhouse disney..joget nya lucu aja..kayak pinguin, tanganya di lambai-lambai gitu.
Jalanya dah lebih cepet dan ga selebor lagi hehe....please Mommy, dont teased me..

Jumat, November 21, 2008

Bagaimana cara menghadapi Bayi susah makan

Posted by LoveLy KhaLisa at 07.02 0 comments


TRIK MENGHADAPI PENOLAKAN
Walaupun hal-hal yang dianjurkan tadi sudah dicoba, mungkin sekali si kecil tetap melancarkan penolakan. Kalau ini yang terjadi, berarti eksplorasi yang dilakukan orang tua belum maksimal. Lebih baik, terus lakukan pencarian untuk mengetahui seperti apa makanan yang disukainya, bagaimana cara memberi makan yang disukai dan tidak disukai dan sebagainya. Sukses tidaknya penelusuran ini tidak terlepas dari kesabaran, ketenangan, dan keterampilan orang tua menghadapi ulah si kecil saat melakukan penolakan.
* Tolak MP-ASI, tapi mau ASI
Jika menghadapi kondisi seperti ini, pemberian makanan secara bertahap harus dirancang. Memang sih waktu makannya jadi jauh lebih lama. Contohnya, berikan 1 sendok MP-ASI setiap jadwal makan tiba dengan konsentrasi makanannya lebih cair dibanding ukuran standar yang dianjurkan di kemasan. Setiap hari porsi ini harus ditingkatkan, dari 1 sendok menjadi 2 sendok hingga akhirnya mencapai 1 mangkuk. Perlu diingat, jadwal makannya pun harus diberikan secara konstan dan berkesinambungan. Mengapa ini penting? Karena si kecil mau tidak mau harus diajarkan keteraturan untuk membentuk kedisiplinan.
* Dilepeh
Jika ini terjadi pada bayi di bawah usia 8 bulan, kemungkinan besar hanya karena refleks anak. Ingat, MP-ASI yang diberikan merupakan sesuatu yang "asing" baginya, lo. Tapi kalau si kecil sudah berusia 8 bulan atau lebih, maka orang tua harus cermat. Apakah karena memang makanannya itu yang tidak enak karena terlalu asin, terlalu manis, kelewat kasar atau malah kelewat lembut? Atau apakah orang tua memberikannya dalam porsi terlalu banyak, terlalu panas/dingin dan sebagainya. Nah, agar si kecil tidak melakukan penolakan, pandai-pandailah mengatur strategi dengan cara menggonta-ganti menu, rasa maupun tekstur makanannya. Jangan lupa pula untuk senantiasa mengomunikasikannya pada si kecil. Contohnya, "Kenapa, Sayang, kok dilepeh? Terlalu asin, ya? Nah, sekarang sudah enggak asin lagi."
* Diemut
Ini juga salah satu bentuk penolakan yang kerap dilakukan bayi. Anak yang makannya ngemut umumnya karena alat-alat pencernaan di rongga mulutnya belum siap menerima MP-ASI. Jika memang kebiasaan ngemut-nya karena gangguan fisik, si kecil besar kemungkinan juga akan mengalami gangguan bicara. Untuk memastikannya, kasus seperti ini lebih baik segera diperiksakan ke dokter.
* Disembur
Sesekali si kecil mungkin saja menyemburkan makanannya. Itu hal yang wajar terjadi sebagai salah satu bentuk eksplorasinya. Namun orang tua harus menjelaskan pada anak, semisal dengan mengatakan, "Lucu, ya, Dek, bunyinya. Tapi makanan itu nanti harus ditelan ya." Kalau penjelasan seperti itu terus-menerus diutarakan, anak tentu akan tahu mana perilaku yang tak baik alias tak boleh diulanginya lagi. Akan tetapi, jika setiap kali makan si kecil selalu menyemburkan santapannya, boleh jadi ia memang tidak berselera pada makanan tersebut. Kemungkinan lain cara makan ataupun suasana makan yang dirasa tak nyaman baginya. Lagi-lagi orang tualah yang harus kembali mengeksplorasi cara lain agar si kecil mau makan.
* Dimuntahkan
Perilaku memuntahkan makanan bisa akibat penolakan ataupun bukan. Kalau ternyata disebabkan masalah fisik atau ada yang harus dibereskan pada sistem pencernaannya, maka muntahnya bukan merupakan penolakan. Akan tetapi kalau muntah disebabkan si kecil mencari perhatian dalam mengeskpresikan ketidaksukaannya pada makanan itu, baru bisa dikategorikan sebagai penolakan. Untuk memastikan penyebabnya, orang tua dapat memperhatikan kondisi anak. Misalnya apakah rewel atau tidak selagi muntah maupun sesudah muntah, demam atau tidak, dan apakah disertai gangguan lain semisal diare atau tidak. Jika jawabannya memang ya, kemungkinan si kecil mengalami masalah fisik dan ini sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter ahlinya.
* Menolak sama sekali
Wujud penolakannya bisa berupa memalingkan kepala, menutup rapat-rapat mulutnya, sampai menangis keras setiap kali disuapi. Penyebabnya lebih banyak karena faktor fisik, seperti gara-gara sariawan, atau terkena radang tenggorokan. Jadi, kalau si kecil menunjukkan tanda-tanda tadi, cermati dulu kondisi kesehatannya secara umum. Pastikan apakah ia sariawan atau tidak, gunakan termometer untuk memastikan suhu tubuhnya, apakah kondisi lidahnya bermasalah atau tidak, bibirnya pecah-pecah, dan buang airnya lancar atau tidak. Kalau benar karena kendala fisik, lekas konsultasikan ke dokter.
Akan tetapi jika tak ada gangguan fisik kemungkinan besar si kecil melakukan gerak tutup mulut gara-gara faktor psikis. Tidak tertutup kemungkinan ia memang tengah mencari perhatian orang tuanya yang sudah sepanjang hari tidak dijumpainya, tak menyukai menunya, dan penampilan makanannya membuat bayi kehilangan selera makan.

Konsultan Ahli:
Alzena Masykuori, M.Psi
psikolog dari Cikal Sehat-Sehat, Jakarta Selatan

Belajar Membaca untuk Bayi

Posted by LoveLy KhaLisa at 06.46 0 comments

Mengajar Bayi Membaca Metode Glen Doman PDF Print E-mail
Saturday, 20 January 2007

ImageMembaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia dari semua makhluk hidup di dunia ini, cuma manusia yang dapat membaca. Membaca merupakan fungsi yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Anak-anak dapat membaca sebuah kata ketika usia mereka satu tahun, sebuah kalimat ketika berusia dua tahun, dan sebuah buku ketika berusia tiga tahun dan mereka menyukainya.


Tahun 1961 satu tim ahli dunia yang terdiri atas, dokter, spesialis membaca, ahli bedah otak dan psikolog mengadakan penelitian "Bagaimana otak anak-anak berkembang?". Hal ini kemudian berkembang menjadi satu informasi yang mengejutkan mengenai bagaimana anak-anak belajar, apa yang dipelajari anak-anak, dan apa yang bisa dipelajari anak-anak.

Hasil penelitian juga mendapatkan, ternyata anak yang cedera otak-pun dapat membaca dengan baik pada usia tiga tahun atau lebih muda lagi. Jelaslah bahwa ada sesuatu yang salah pada apa yang sedang terjadi, pada anak-anak sehat, jika di usia ini belum bisa membaca.

Penelitian tentang Otak Anak
Bagi otak tidak ada bedanya apakah dia 'melihat' atau 'mendengar' sesuatu. Otak dapat mengerti keduanya dengan baik. Yang dibutuhkan adalah suara itu cukup kuat dan cukup jelas untuk didengar telinga, dan perkataan itu cukup besar dan cukup jelas untuk dilihat mata sehingga otak dapat menafsirkan. Kalau telinga menerima rangsang suara, baik sepatah kata atau pesan lisan, maka pesan pendengaran ini diuraikan menjadi serentetan impuls-impuls elektrokimia dan diteruskan ke otak yang bisa melihat untuk disusun dan diartikan menjadi kata-kata yang dapat dipahami.

Begitu pula kalau mata melihat sebuah kata atau pesan tertulis. Pesan visual ini diuraikan menjadi serentetan impuls elektrokimia dan diteruskan ke otak yang tidak dapat melihat, untuk disusun kembali dan dipahami. Baik jalur penglihatan maupun jalur pendengaran sama-sama menuju ke otak dimana kedua pesan ditafsirkan otak dengan proses yang sama.

Dua faktor yang sangat penting dalam mengajar anak:
1. Sikap dan pendekatan orang tua
Syarat terpenting adalah, bahwa diantara orang tua dan anak harus ada pendekatan yang menyenangkan, karena belajar membaca merupakan permainan yang bagus sekali.

Belajar adalah:
- Hadiah, bukan hukuman
- Permainan yang paling menggairahkan, bukan bekerja
- Bersenang-senang, bukan bersusah payah
- Suatu kehormatan, bukan kehinaan

2. Membatasi waktu untuk melakukan permainan ini sehingga betul-betul singkat. Hentikan permainan ini sebelum anak itu sendiri ingin menghentikannya.

Bahan yang sesuai:
a. bahan-bahan dibuat dari kertas putih yang agak kaku (karton poster)
b. kata-kata yang dipakai ditulis dengan spidol besar
c. tulisannya harus rapi dan jelas, model hurufnya sederhana dan konsisten

Tahap-tahap mengajar:
TAHAP PERTAMA : (perbedaan penglihatan)
Mengajarkan anak anda membaca dimulai menggunakan hanya lima belas kata saja. Jika anak anda sudah mempelajari 15 kata ini, dia sudah siap untuk melangkah ke perbendaharaan kata-kata lain.

1. Ukuran karton : tinggi 15 cm, panjang 60 cm
2. Ukuran huruf, tinggi 12,5 cm dan lebar 10 cm, serta setiap huruf berjarak kira-kira 1,25 cm
3. Huruf berwarna merah
4. Gunakan huruf kecil (bukan huruf kapital)
5. Buatlah hanya 15 kata, misal : IBU (UMMI/MAMA/BUNDA), BAPAK (ABI/PAPA/AYAH)
6. Ke-15 kata-kata pertama harus terdiri dari kata-kata yang paling dikenal dan paling dekat dengan lingkungannya yaitu nama-nama anggota keluarga, binatang peliharaan, makanan kesukaan, atau sesuatu yang dianggap penting untuk diketahui oleh sang anak.

Hari Pertama
Gunakan tempat bagian rumah yang paling sedikit terdapat benda-benda yang dapat mengalihkan perhatian, baik pendengarannya maupun penglihatannya. Misalnya, jangan ada radio yang dibunyikan.
1. Tunjukkan kartu bertuliskan IBU/AYAH atau yang lainnya
2. Jangan sampai ia dapat menjangkaunya
3. Katakan dengan jelas 'ini bacaannya IBU/AYAH'
4. Jangan jelaskan apa-apa
5. Biarkan dia melihatnya tidak lebih dari 1 detik
6. Tunjukkan 4 kartu lainnya dengan cara yang sama
7. Jangan meminta anak mengulang apa yang anda ucapkan
8. Setelah kata ke-5, peluk, cium dengan hangat dan tunjukkan kasih sayang dengan cara yang menyolok
9. Ulangi 3 kali dengan jarak paling sedikit 1,5 jam

Hari Kedua
1. Ulangi pelajaran dasar hari pertama 3 kali
2. Tambahkan lima kata baru yang harus diperlihatkan 3 kali sepanjang hari kedua. Jadi ada 6 pelajaran
3. Jangan lupa menunjukkan rasa bangga anda
4. Jangan lakukan test, belum waktunya !

Hari Ketiga
1. Lakukan seperti hari ke-2
2. Tambahkan lima kata baru seperti hari kedua sehingga menjadi 9 pelajaran

Hari keempat, kelima, keenam ulangi seperti hari ketiga tanpa menambah kata-kata baru.

Hari Ketujuh
Beri kesempatan pada anak untuk memperlihatkan kemajuannya:
1. Pilih kata kesukaannya
2. Tunjukkan kepadanya dan ucapkan denga jelas 'ini apa?'
3. Hitung dalam hati sampai sepuluh, Jika anak anda mengucapkan, pastikan anda gembira dan tunjukkan kegembiraan anda Jika anak anda tidak memberikan jawaban atau salah, katakan dengan gembira apa bunyi kata itu dan teruskan pelajarannya.

Ancaman
Kebosanan adalah satu-satunya ancaman. Jangan sampai anak menjadi bosan. "Mengajarnya terlalu lambat akan lebih cepat membuatnya bosan daripada mengajarnya terlalu cepat"

Pada tahap pertama ini, dua hal luar biasa telah anda lakukan:
1. Dia sudah melatih indera penglihatan, dan yang lebih penting: dia telah melatih otaknya cukup baik untuk dapat membedakan bentuk tulisan yang satu dengan yang lainnya.
2. Dia sudah menguasai salah satu bentuk abstraksi yang paling luar biasa dalam hidupnya: dia dapat membaca kata-kata. Hanya ada satu lagi abstraksi besar harus dikuasainya, yaitu huruf-huruf dalam abjad.

TAHAP KEDUA : (kata-kata diri)
Kita mulai mengajarkan anak membaca dengan menggunakan kata-kata 'diri' karena anak memang mula-mula mempelajari badannya sendiri.
1. Ukuran karton 12,5 tinggi dan 60 cm panjang
2. Ukuran huruf 10 cm tinggi dan 7,5 cm lebar dengan jarak 1 cm
3. Huruf dan warna seperti tahap pertama
4. Buat 20 kata-kata tentang dirinya, misalnya: tangan kaki gigi jari kuku lutut mata perut
lidah pipi kuping dagu dada leher paha siku hidung jempol rambut bibir
5. Dari 3 kelompok kata masing-masing 5 kata di tahap awal, ambil masing-masing 1 kata lama dan tambahkan dengan 1 kata baru di tahap kedua
6. Dari 20 kata baru pada tahap kedua, ambil 10 kata dan jadikan 2 kelompok kata masing-masing 5 kata

7. Jadi sekarang anda memiliki:
- 3 kelompok kata dari tahap pertama yang sudah ditambah kata-kata baru
- 2 kelompok kata baru dari tahap kedua
- total 5 kelompok kata = 25 kata
8. Lakukan seperti tahap pertama
9. Setelah 5 hari ganti 1 kata dari masing-masing kelompok dengan kata baru, sehingga anak mempelajari 5 kata baru.
10. Setelah itu setiap hari ganti 1 kata lama dari masing-masing kelompok data dengan 1 kata baru. Dengan demikian setiap hari anak belajar 5 kata baru masing-masing satu dalam setiap
kelompok kata, dan 5 kata lama diambil setiap harinya.

TIPS:
1. Usahakan jangan ada 2 kata yang dimulai dengan yang sama secara berurutan, misalnya 'lidah' dengan 'lutut'
2. Anak-anak usia 6 bulan sudah bisa diajarkan. Lakukan dengan cara yang persis sama kalau anda mengajarnya berbicara
3. Ingat, membaca bukan berbicara
4. Usaha mengajar bayi membaca dapat membaca dapat mempercepat berbicara dan memperluas perbendaharaan kata.

TAHAP KETIGA : (kata-kata 'rumah')
Sampai tahap ini, baik orang tua maupun anak harus melakukan permainan membaca ini dengan kesenangan dan minat besar. Ingatlah bahwa anda sedang menanamkan cinta belajar dalam diri anak anda, dan kecintaan ini akan berkembang terus sepanjang hidupnya. Lakukan permainan ini dengan gembira dan penuh semangat.
1. Ukuran karton 7,5 cm tinggi dan 30 cm panjang
2. Ukuran huruf 5 cm tinggi dan 3,5 cm lebar dengan jarak lebih dekat
3. Huruf dan warna seperti tahap tahap kedua
4. Terdiri dari nama-nama benda di sekeliling anak serta lebih dari 2
suku kata, misalnya: kursi, meja, dinding, lampu, pintu, tangga,
jendela, dll
5. Gunakan cara pada tahap kedua dengan setiap hari menambah
5 kata baru dari tahap ke tiga
6. Setelah kata benda, masukkan kata milik, misalnya: piring, gelas,
topi, baju, jeruk, celana,sepatu, dll.
7. Setelah itu masukkan kata perbuatan, misalnya: duduk,
berdiri, tertawa, melompat, membaca, dll
8. Pada tahap kata perbuatan , agar lebih menarik, sambil
menunjukkan kata tersebut, anda praktekkan sambil katakana 'Ibu
melompat', 'kakak melompat', dsb

TAHAP KEEMPAT :
1. Ukuran kartu 4 cm tinggi dan 20 cm panjang
2. Ukuran huruf 5 cm
3. Huruf kecil, warna hitam
4. Tunjukkan kata demi kata seperti tahap sebelumnya lalu gabungkan misalnya
'ini' dan kata 'bola' menjadi 'ini bola'.
5. Lakukan beberapa kata beberapa kali setiap hari.

TAHAP KELIMA : (susunan kata dalam kalimat)
1. Pilihkan buku sederhana dengan syarat :
Perbendaharaan kata tidak lebih dari 150 kata Jumlah kata dalam 1 halaman tidak lebih dari 15-20 kata
Tinggi huruf tidak kurang dari 5 mm
Sedapat mungkin teks dan gambar terpisah.
Carilah yang mendekati persyaratan tersebut

2. Salinlah kata-kata yang ada setiap halaman tersebut ke dalam satu kartu kira-kira ukuran 1 kertas A4. Huruf hitam, ukuran tinggi huruf 2,5 cm. Jumlah kartu 'susunan kata-kata' sama dengan jumlah halaman buku. Ukuran kartu harus sama walaupun jumlah kata tidak sama. Sekarang anda sudah mempunyai kartu-kartu dengan kata-kata yang ada dalam setiap halaman buku yang akan dibaca anak. Lubangi sisi kartu-kartu untuk dijilid menjadi sebuah buku yang isinya sama namun ukurannya lebih besar.

3. Bacakan kartu demi kartu pelan-pelan, sehingga anak belajar kalimat demi kalimat.
4. Bacakan dengan ekspresi sesuai dengan kalimat bacaan.
5. Lakukan secara rutin, minimal 5 kartu sebanyak 3 kali selama 5 hari.
6. Ketika membaca kartu pada hari lainnya, kartu yang lama sebaiknya diulang. Setelah selesai kartu-kartu dibaca, simpanlah beurutan di dalam sebuah map atau dibinding deperti buku.
7. Pada saat selesai 1 buku, berilah ijazah yg ditandatangani ibu, yg menyatakan bahwa pada hari ini, tanggal ini, pada usia anak sekian, telah selesai dibaca buku ini.

TAHAP KEENAM : (susunan kata dalam kalimat)
Pada tahap ini, anak sudah siap membaca buku yg sebenarnya, karena dia sudah 2 kali melakukan hal itu. Perbedaan ukuran huruf dari 5 cm (Tahap 4), 2,5 cm (Tahap 5) dan 5 mm (Tahap 6 ini) adalah sangat berarti khususnya bagi anak yang masih sangat muda, karena itu juga berarti anda membantu mendewasakan dan memperbaiki indera penglihatannya.

Kunci Keberhasilan
1. Jangan membosankan anak
2. Jangan memaksa anak
3. Jangan tegang
4. Jangan mengajarkan abjad terlebih dahulu
5. Bergembiralah
6. Ciptakan cara baru
7. Jawablah semua pertanyaan anak
8. Berilah buku bacaan yang bermutu

Penutup
Pada dasarnya anak memiliki kemampuan yang luar biasa, khususnya pada usia yg semakin kecil. Hanya diperlukan perhatian, kemauan,ketekunan serta yang utama kasih sayang orangtua untuk membuatnya mampu mengeluarkan potensinya yg luar biasa tsb.


Keinginan orangtua pada umumnya adalah :
1. Menginginkan anak mereka bahagia di dalam hidupnya dengan
menjadikan anak mereka tangguh dan siap bersaing.
2. Untuk itu dibutuhkan anak yg cerdas baik rasional maupun
emosional serta rasa ingin tahu yang besar.
3. Anak dapat diketahui rasa ingin tahunya yang besar dari banyaknya
pertanyaan yg diajukannya.
4. Untuk memuaskan rasa ingin tahunya, anak harus dibimbing supaya
suka membaca.
5. Agar anak suka membaca, dibutuhkan kemampuan membaca dan sarana
untuk membaca yang tidak lepas dari buku.

Jadi, dengan buku yg merupakan "JENDELA ILMU", anak akan mampu membuka cakrawala kehidupan masa depannya dengan keceriaan. (Ikatan Dokter Indonesia)

"Selamat berkarya untuk anak-anak tercinta !"

Sumber: Buku "Mengajar Bayi Membaca" - Glenn Doman

Senin, November 10, 2008

Cerita Khalisa

Posted by LoveLy KhaLisa at 08.11 1 comments
menjelang satu tahun kemaren, khalisa dah bisa ngomong "mammahh " jelas banget...kosa kata lainnya...papppiihhh, baapppiiiyy...abbbbbbbeee....neneeyyy,
trus tadi siang lebih lucu lagi, kejekkkkjkkkzzkkk ..kjejzckk...ga jelas gitu dehh,..tp dia PD aja tuh trus ngocehh..
kalo nunjuk sesuatu...bilang nya bahhh...bahhh...bahhh...

apalagi yach...udah bisa nyuapin mama dan papah,,apa aja..kadang2 kita disuapin krupuk,kertas, pokoknya apa yag dipegangnya dikasih kan...
dagh pandai masukin benda ketempat nya, mainan ke keranjang nya, sedotan ke botol atau gelas nya, makanan ke mangkuknya, hand phone mamah ke mangkuk soup, remote TV ke gelas minum, walahhh

GET TOGETHER 2008

Posted by LoveLy KhaLisa at 05.26 0 comments

PERTAMA KALI KHALISA IKUT GETTO MFE,,SERU BANYAK KAWAN2 KECIL JUGA...INI FOTO kHALISA LAGI JAGA STAND AQUA ;-)

Minggu, November 09, 2008

HAPPY 1st BIRTHDAY

Posted by LoveLy KhaLisa at 00.22 3 comments

Sabtu, November 08, 2008

BERMAIN DI HALAMAN

Posted by LoveLy KhaLisa at 00.51 0 comments



kegiatan setiap sore,khalisa main di rumput,,liat ke langit kalo ada burung-burung mulut nya langsung ck ck ck ck...dan jarinya digerak-gerakin...
trus kalo ada kucing lewat manngil mamm mamm mmmam (magsudnya meng meng...meng..) sama jari-jari tanganya juga digerakin..
Menarik-narik rumput...daan upps...masih suka dimasukin ke mulut, ngorek-ngorek tanah and ngejar2 semut

Minggu, November 02, 2008

berenang

Posted by LoveLy KhaLisa at 05.58 0 comments

Renang di siang bolong jam 11.00 waktu Duri

Sabtu, November 01, 2008

friend's party

Posted by LoveLy KhaLisa at 20.17 0 comments

Khalisa di Ulang Tahun Aubry...

Jumat, Oktober 31, 2008

Menjelang Ultah ke-1

Posted by LoveLy KhaLisa at 08.26 0 comments
Begini niy...seperti yang dikutip babyonline:

Your 51 Week Old Baby
A Parent's Guide to Infants

What's New For Infants

Does your baby not want anything or is he just negative? Neither! He is a toddler! Shaking his head and saying "NO!" profusely is normal for your baby at this stage. However, just because he says no doesn't mean he means no. More than likely he is just practicing this new way of communication and if you asked him anything, including, "Do you want a cookie?" his response would be no.
memang benerr..khalisa tuhh apa-apa geleng geleng kepalaa terus, "mau krupuk..?" geleng-geleng...pas yang ditanya kedua kali nya, dia ambil n langsung dimakan...uuuuu...pake malu-malu segala siy neng..

To avoid a negative answer, ask questions that can't really be answered with a yes or no. Give choices to your child. "Do you want the ball or the rings?" or "Do you want apple juice or pear juice?" If your baby still shakes his head, offer him both toys, or just pick which of the choices you think he will like best.
wahh dia sekarang kalo ditawarin dua, tangan satu ambil yang mama pegang, satunya lagi tetep nagihh, jadi dua-duanya dehh diminta..;-p
Developmental Milestones*

Your baby is getting very picky in his food choices. He has found his favorites and will often not want to eat foods that you give him. When feeding your baby, make sure you offer him small portions of every option so that he can choose what he wants to eat. If he seems to lack an appetite these days, keep the liquids during the hours before his meal down to a minimum.

What Might Concern You at 51 Weeks
concerned

When should you give your baby a nice, fluffy pillow? Until now you have kept pillows out of the crib, as well as other stuffed objects, because of the fear of SIDS. For yourself, you can't imagine not having a soft place to lay your head, but for your baby they have never known anything different. And there is really no reason why your baby needs the pillow now.

The same holds true with blankets. Full footed sleepers are still plenty to keep your baby warm at night. While comfy blankets are your staple, your baby isn't used to it, and doesn't necessarily need it at this point. Pediatricians regularly recommend waiting till about two years before bringing out the pillows and blankets

Senin, Oktober 27, 2008

Jika Bayi terjatuh

Posted by LoveLy KhaLisa at 09.00 0 comments



PERTOLONGAN PERTAMA BAYI JATUH

Hati-hati jangan langsung menggendongnya. Pastikan dulu bagaimana
kondisinya!

Usia bayi adalah masa rawan terjadi kecelakaan. Saat ia belajar
berguling umpamanya dan orangtua lengah, ia bisa saja terjatuh dari
tempat tidur. Untuk itulah manajemen penanganan kasus bayi terjatuh
amat diperlukan. Yang pasti, saat si kecil terjatuh, jangan hanya
mengkhawatirkan bagian kepala saja, karena semua anggota tubuhnya
memiliki risiko yang sama untuk mengalami benturan yang dapat
membahayakannya. Berikut penjelasan dr. Anna Tjandra, Sp.A dari RSAB
Harapan Kita, Jakarta mengenai manajemen kecelakaan pada anak yang
sederhana, yaitu:

* Menyaksikan langsung anak terjatuh.

- Perhatikan bagian mana dari tubuh anak yang mengalami benturan.

- Ingat proses jatuhnya, apakah langsung menghujam ke lantai atau
terbentur sesuatu terlebih dahulu baru ke lantai.

- Pastikan dari ketinggian berapa meter anak terjatuh dan media apa
yang menjadi tempat pendaratannya.

- Lihat dan perhatikan baik-baik kondisi si kecil. Apakah setelah
jatuh langsung menangis dan menggerak-gerakkan semua anggota
badannya? Jika ya, kita bisa langsung menggendong untuk
menenangkannya. Setelah ia tenang, baru lakukan observasi.

- Adapun observasi yang perlu dilakukan adalah:

+ Cari dan ingat bagian-bagian mana saja yang lebam/benjol/ memar di
seluruh anggota badan bayi. Jika menemukan benjolan di kepala atau
memar di badan, boleh diobati dengan obat antitrauma oles. Jika pada
bagian kepala tidak ditemukan lebam atau benjol, tapi bayi menangis
saat dipegang, larikan segera ia ke rumah sakit terdekat.

+ Coba gerakkan kedua tangan bayi, ke samping, ke atas, ke bawah, ke
depan, lalu rentangkan dan angkat-angkatlah. Jika ada keluhan
pastikan di tangan yang mana dan saat dalam posisi seperti apa. Ini
sebagai bahan untuk dilaporkan ke dokter.

+ Lakukan hal yang sama pada kaki.

+ Tengokkan kepala bayi ke kanan dan ke kiri. Coba dekatkan dagu
bayi ke dada secara perlahan. Jika ada keluhan catat sebagai laporan
pada dokter.

+ Miringkan badan si kecil ke kiri dan ke kanan. Jika ada keluhan
catat dan laporkan ke dokter.

- Observasi perlu dilakukan selama 2×24 jam. Jika dalam kurun waktu
itu ada keluhan, apalagi sampai muntah dengan menyembur, segera
larikan ke rumah sakit terdekat.

- Sebaliknya bila setelah jatuh dalam keadaan sadar tapi pasif
(apalagi tidak menggerak-gerakkan anggota badannya) jangan
mengangkatnya. Hubungi UGD rumah sakit terdekat atau 118 untuk minta
pertolongan paramedis. Salah mengangkat dalam kondisi seperti ini
dapat berisiko fatal.

* Jika menemukan si kecil sudah di lantai.

- Perhatikan keadaan bayi; sadar atau tidak, menangis atau tidak,
dapat menggerak-gerakkan anggota badan atau tidak. Jika ia tidak
sadar atau sadar tapi pasif, ingat jangan menggendongnya, tapi
segera minta bantuan paramedis terdekat, UGD atau 118.

- Perhatikan dalam posisi seperti apa si kecil saat ditemukan.

+ Jika dalam keadaan tengkurap kemungkinan besarnya aman. Tapi kita
mesti melakukan pemeriksaan seputar bahu, kedua tangan, dada dan
kaki. Caranya gerakkan tangan ke atas, depan, samping. Jika ada
keluhan sakit segera bawa ke dokter.

+ Jika dalam keadaan telentang. Periksa dan perhatikan daerah kepala
bagian belakang, leher, punggung, dan panggul, mulai dari tanda
lebam atau merah, hingga keluhan sakit saat disentuh dan digerakkan
seperti yang telah disebutkan di atas. Pastikan bayi tidak muntah
atau mengalami penurunan kesadaran dalam 2×24 jam. Jika ada keluhan
segera larikan ke dokter.

+ Jika bayi ditemukan dalam posisi miring, kanan atau kiri.
Perhatikan dan periksa kepala, tangan yang menjadi tumpuan badan,
juga kaki. Lakukan pemeriksaan seperti yang disebutkan di atas. Jika
ada keluhan segera larikan ke dokter.

+ Jika ditemukan dalam posisi duduk. Periksa dan pastikan bayi masih
sadar, biasanya menangis, dan mampu menggerakkan anggota badan.
Periksa bagian panggulnya, ada tidak tanda memar, merah, atau sakit
saat dipegang atau digerakkan. Jika ya segera larikan ke dokter.

* Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan

- Dalam posisi apa pun jatuhnya si kecil, jangan lupa melakukan
pemeriksaan mata. Baiknya menggunakan senter:

+ Masih bereaksikah saat kita senter matanya, mengedip, menutup
matanya atau kaget. Jika tidak bawa segera anak ke rumah sakit.

+ Gerakan senter ke kanan dan ke kiri, masih mampukah bayi mengikuti
gerakan sinar. Jika tidak ia harus segera dilarikan ke rumah sakit.

+ Perhatikan pupil matanya, apakah pupil mata yang kiri dan kanan
sama besar/kecilnya saat kita senter satu per satu. Jika sama kita
bisa bernapas lega. Bila tidak, bayi perlu menjalani pemeriksaan
lebih lanjut, seperti CT Scan.

- Ukur dan pastikan si kecil jatuh dari ketinggian berapa. Sebab
semakin tinggi pastinya gaya gravitasi bumi akan lebih kuat menarik
si anak. Tentu efek yang ditimbulkan pun semakin besar.

EFEK POSISI JATUH

Di bawah ini kemungkinan- kemungkinan yang bisa terjadi pada bayi
saat terjatuh. Dengan pengetahuan ini diharapkan orangtua bisa lebih
memahami kondisi bayi bila terjatuh dan mampu melakukan pertolongan
pertama yang benar:

* Jika kepala terlebih dahulu yang membentur lantai

Di sebelah mana pun benturan itu terjadi selama masih di kepala,
kita perlu mewaspadainya. Tulang tengkorak bayi masih rapuh dan ia
belum memiliki refleks untuk menahan dengan baik. Kemungkinan yang
bisa terjadi, bayi mengalami fraktur atau retak/patah tulang
tengkorak kepala, atau perdarahan di luar tengkorak atau di dalam
tengkorak.

Perdarahan di luar dapat ditandai dengan adanya benjol/memar. Selama
tidak ada fraktur, kondisi ini bisa dikatakan tidak parah. Rabalah
ubun-ubunnya apakah menjendol atau tidak. Ubun-ubun yang menjendol
menjadi tanda adanya peningkatan tekanan dalam otak yang dapat
terjadi karena edema otak atau perdarahan.

Harap diketahui, bila tidak ditemukan benjolan/memar, tapi bayi
menangis (atau justru tidak menangis dan langsung tertidur), tidak
sadarkan diri, mengalami kejang/muntah- muntah (yang menyembur bukan
gumoh), ada kecurigaan bayi mengalami perdarahan di dalam tengkorak
kepalanya. Segera larikan ke rumah sakit terdekat.

* Jika dada terlebih dahulu yang membentur permukaan

Kalau tempat mendaratnya datar, kemungkinan risiko bayi untuk cedera
lebih sedikit. Sebaliknya, tempat mendarat yang tidak mulus atau ada
tonjolan yang tepat mengarah ke dadanya dapat mengakibatkan
fraktur/parah tulang iga atau rusuk yang patahannya dapat mengenai
organ paru-paru atau jantungnya. Untuk itu perhatikan apakah si
kecil dapat bernapas secara normal atau tidak.

Umumnya jika bagian dada terlebih dahulu yang “mendarat”, secara
alami tangan akan membuat perlindungan terlebih dahulu. Karena itu
periksa juga kondisi tangan dan bahu bayi. Apakah ada pergelangan
tangannya mengalami patah atau adakah sendi yang keluar (dislokasi)
dari tempatnya. Periksa juga bagian kepala, khususnya dahi. Biasanya
saat mendarat, sekalipun dada terlebih dahulu, kepala langsung
menyusul membentur lantai.

* Jika panggul terlebih dahulu yang mendarat

Kemungkinan besar bayi akan mengalami dislokasi atau fraktur tulang
panggul. Karena panggul berhubungan langsung dengan tulang belakang,
dikhawatirkan ada saraf-saraf yang terjepit. Jika yang terjepit
saraf kaki biasanya si kecil tidak bisa menggerakkan kakinya alias
lumpuh.

* Jika yang mendarat kaki terlebih dahulu

Kejadiannya pada tiap bayi bisa berbeda. Jika ia sudah bisa berdiri
pasti akan menahan tubuhnya dengan kaki lalu jatuh bersimpuh. Risiko
kasus ini adalah dislokasi atau keseleo. Pada bayi di bawah 6 bulan
meski belum mampu menahan tubuhnya, secara alami badan bayi akan
terjatuh ke depan dan sebelum mendarat tangannya akan menjadi
bumper.

* Jika yang mendarat bokong duluan

Berbahaya karena kaitannya langsung dengan tulang belakang dan dapat
mengakibatkan patah pada tulang punggung bayi. Risiko lain, bila ada
saraf yang terjepit bisa mengakibatkan kelumpuhan. Bayi yang
ditemukan terjatuh pada posisi seperti ini jangan digendong. Biarkan
paramedis yang melakukan pertolongan. Tapi jika si kecil sadar dan
bisa aktif kita bisa langsung menggendongnya.

* Jika yang mendarat terlebih dahulu punggung

Menjadi bahaya jika saat mendarat posisi leher ikut
terlipat/tertekuk karena bisa mengakibatkan keseleo dan fraktur
tulang leher. Bila bayi dalam keadaan tidak sadar jangan mencoba
mengangkatnya. Langkah yang bisa kita lakukan adalah minta bantuan
paramedis di UGD di rumah sakit atau 118.

Entry Filed under: KECELAKAAN PADA ANAK. .

Rabu, Oktober 15, 2008

Mainanku

Posted by LoveLy KhaLisa at 07.01 0 comments


hihihi....asyik yach, benda apa niy...ditarik2 ko keluar mie... (mmmhh mommy lost again)

Senin, Oktober 13, 2008

aduhh sibuk nya

Posted by LoveLy KhaLisa at 08.21 1 comments



ugghhh lihat otot ku

Sabtu, Agustus 09, 2008

Sikat Gigi

Posted by LoveLy KhaLisa at 07.02 3 comments
Ga tahu kenapa, kalo mama sikat gigi depan Khalisa dia kayak yang seneeeeeeng banget ngeliat nya...terheran-heran mukanya,kaya yg aneh mungkin ada putih-putih du mulut mama..kadang dia senyum,, mungkin di pikirannya, mommy looks so funny or silly hihihi...
sepertinya dia pingin kaya gini...waktu Khalisa nangis terus n mama dah mati gaya, ga tahu harus gimana,,,mama kasih aja tuh sikat gigi,,trus ditongkrongin depan kamar madi ehh dia anteng,,n asyik mencoba sikat gigi barunya...

Minggu, Agustus 03, 2008

Go to the pool

Posted by LoveLy KhaLisa at 19.51 1 comments
Sebenernya ini bukan kali pertama khalisa renang...tapi pertama kali nyemplung ke kolam pake baju renang...hihihi..ini dah mama beliin yang paling kecil..tapi tetep aja kelonggaran dikit..

tapi sekarang reflex paddle dog nya dah ilang...mungkin karena dah bisa duduk..jadi kalo di cemplungin ke air ga goseh-goseh lagi kakinya.

Here are some of the picture...



Jumat, Agustus 01, 2008

Picnic ke taman

Posted by LoveLy KhaLisa at 22.47 0 comments




Pinic ke Taman Casuarina...acaranya numpang breakfast aja,,,yang tadinya di rumah sesekali mau out door, sekalian ajak main khalisa...
sampe sana si Khalisa sibuk nyabutin rumput dan memasukan ke maulut nya, daun-daun pohon pinus, ranting-ranting,,,ampuun deh,,ko jadi Khalisa yang sarapan disini

Kamis, Juli 31, 2008

Gigi Tumbuh

Posted by LoveLy KhaLisa at 21.55 0 comments
Hihi..Gigi Atas Khalisa dah nongol...pantesan kemaren-kemaren sering di jedug-jrdug in mukanya..mungkin gatal yach.,
nti kalo dah tumbuh mama foto gigi atas nya yach..

Rabu, Juli 30, 2008

Kumpul Bocah Baby Nimbrung

Posted by LoveLy KhaLisa at 19.09 1 comments








Ini dia foto-foto kumpul bocah,Jumat 25 July 2008, (aga telat posting nya), di rumah mba Sulma Talang...berhubung rumah kita sebelahan,,,wahhh ada rame-rame, nimbrung ahhh.Walo Khalisa berlum termasuk batita tapi infant ini ga sabar untuk jadi bocah;-p

Well kids...ibu guru absent dulu yach..Andra n mommy rossie, Hadir
Adam n bunda Sulma...tentu hadirr , wong tuan rumah ;-p
Kishan, mba Fitri n Zaka Hadir
Alza...adaaaa
Matthew ada..

Selamat Bermain

Jumat, Juli 25, 2008

Pindahan

Posted by LoveLy KhaLisa at 01.28 0 comments
Khalisa Sibuk bantuin pindahan dari Wisma Puncak ke Talang 167



Minggu, Juli 06, 2008

10 Penyakit Pertama Pada Bayi

Posted by LoveLy KhaLisa at 05.20 0 comments
Menjadi orang tua baru tentu membahagiakan. Namun, kebahagiaan terkadang berubah menjadi kepanikan tatkala si kecil mendadak sakit. Nah, ada baiknya Anda mengenali 10 penyakit pertama bayi, seperti dipaparkan Dr. Kusnandi Rusmil, Sp.A dari RS Hasan Sadikin, Bandung berikut ini.

1. BATUK-PILEK - Batuk-pilek pada bayi bisa karena banyak
faktor. "Sebagian besar penyebabnya virus, yang jenisnya ada ratusan banyaknya. Biasanya sembuh sendiri, kok. Gejalanya, hidung berair, kadang tersumbat, lalu diikuti batuk dan demam." Selain virus, batuk-pilek juga bisa karena bakteri. Biasanya disertai panas dan gejalanya lebih berat, yaitu tenggorokan berwarna merah. Harus diberi antibiotik. Jika terus berlanjut, bisa berakibat komplikasi radang telinga tengah. "Namun, sakit telinga tak selalu terjadi pada batuk
pilek." Jika cairan atau lendir banyak keluar dari hidung bayi dan membuat napas tersumbat, beri obat tetes hidung atau sedot cairan hidung dengan alat khusus. "Yang penting, penyebabnya dulu yang diobati. Karena virus belum ada obatnya, maka pertahanan tubuh si bayi-lah yang harus ditingkatkan." Biasanya, batuk-pilek pada bayi terjadi sekitar lima hari. Jika panas tubuh bayi tak turun-turun hingga 2 - 3 hari, segera bawa ke dokter. "Orang tua tak perlu cemas jika bayi batuk-pilek. Jika disertai panas, beri obat panas. Jangan lupa, beri nutrisi yang baik, terutama yang mengandung vitamin dan mineral, seperti buah-buahan atau jus, minum yang banyak, terutama ASI."

2. INFEKSI TELINGA - Infeksi telinga dapat disebabkan batuk-pilek oleh virus yang terus -Menerus, sehingga virus masuk ke dalam saluran telinga. "Bisa jugakarena telinga kemasukan air yang mengandung kuman, sehingga mengakibatkan peradangan saluran telinga tengah." Gejalanya, sakit pada telinga dan panas yang tidak turun-turun selama 2 - 3 hari. "Harus segera dibawa ke dokter. Kalau tidak segera ditangani, gendang telinga bayi bisa meradang dan pecah." Jika tak diobati, lama-lama radang telinga akan makin parah dan dapat menimbulkan nanah. "Jika nanah pecah, cairan itu akan keluar dari telinga dengan bau yang tidak enak. Efek jangka panjangnya, sistem pendengaran rusak."

3. DIARE - Seperti halnya batuk-pilek, diare pada bayi juga bisa karena bermacam faktor, dari makanan yang tercemar kuman atau virus, keracunan makanan, sampai alergi susu. Diare pada bayi umumnya dapat dilihat dari jumlah cairan yang keluar melalui buang air besar (BAB) yang lebih banyak dari cairan yang masuk. Frekuensi BAB-nya lebih dari tiga kali sehari. Jadi, harus diberi banyak cairan supaya tidak terjadi dehidrasi. Pencegahannya, beri bayi minum, misalnya oralit, minuman yang mengandung ion, atau minuman yang mengandung probiotik, seperti yoghurt untuk membantu keseimbangan kuman dalam perut. "Bayi enam bulan sudah boleh, kok, diberi minuman mengandung ion atau probiotik." Kusnandi juga menegaskan, obat diare yang paling ampuh bagi bayi sebenarnya ASI, karena mengandung obat anti-virus atau kuman yang dapat mencegah dan mengurangi lamanya penyakit bersarang di dalam tubuh bayi. Diare yang disertai demam, lanjut Kusnandi, paling sering disebabkan oleh virus. "Semua penyakit karena virus, tidak ada obatnya. Yang penting, meningkatkan daya tahan tubuh dan mengatasi kehilangan cairan tubuh dengan banyak-banyak minum, terutama ASI." Sementara diare disertai muntah, biasanya disebabkan karena rangsangan ke dalam saluran pencernaan. "Rangsangan itu bisa macam-macam, bisa oleh kuman atau racun zat kimia. Sekali lagi, yang penting adalah memberi minum yang banyak. Bisa juga diberi obat anti muntah oleh dokter," kata Kusnandi seraya mengingatkan agar orang tua tidak memberi bayi obat pemampat feses atau tinja. "Jika tinja mampat, kuman enggak mati, malah berkumpul di dalam usus. Lebih baik kuman dikeluarkan dulu melalui BAB. Setelah kuman habis, otomatis diare akan berhenti dengan sendirinya," kata Kusnandi mengingatkan.

4. BATUK PLUS SESAK NAPAS - Pada bayi yang memiliki potensi alergi atau asma, batuk pilek lama-lama bias menimbulkan sesak napas. "Batuk-pilek ini terjadi akibat kuman yang lama-lama menyebar ke paru-paru. Bisa mengakibatkan gejala radang paru-paru, yaitu sesak napas," ujar Kusnandi. Jika sudah menyerang paru-paru, berarti sudah masuk ke tahap serius dan harus betul-betul diobati. "Tanda-tanda sesak napas ini dapat dilihat secara fisik, antara lain bayi bernapas lewat hidung, sehingga cuping hidung kembang-kempis, napasnya cepat, setiap bernapas seperti ada yang menariknya hingga dadanya cekung." Penanganan gejala-gejala serius ini harus lebih teliti. Bila perlu dirawat di RS untuk diberi oksigen. "Jika sudah sampai ke tahap serius, tak bisa lagi hanya diberi perawatan di rumah. Bisa bahaya dan harus segera ditolong dokter," tegas Kusnandi. 5. SAKIT TENGGOROKAN - Sakit tenggorokan pada bayi bisa karena kuman atau virus yang menyerang tenggorokan. "Tanda-tanda fisiknya, tenggorokan berwarna merah, yang dapat terlihat di bagian leher. Bayi juga terlihat seperti kesakitan, rewel, dan biasanya sulit menelan." Jika disebabkan virus, biasanya dokter akan memberi obat pengurang rasa sakit, vitamin, dan dianjurkan diberi makan yang banyak, terutama jus buah, sayur bening, dan ASI, agar tubuhnya kembali kuat. Namun jika penyebabnya kuman, dokter akan memberi antibiotik. "Bisa berupa sirup atau puyer. Puyer lebih ekonomis dan dosisnya bisa lebih tepat, karena dihitung per kilogram berat badan bayi. Efektivitasnya, sih, sebenarnya sama saja dengan sirup."

Dikutip dari: Tabloid Nova

Senin, Juni 30, 2008

Bermain Air

Posted by LoveLy KhaLisa at 18.47 1 comments
Bermain air bisa membuat bayi gembira. Amati saja saat ia dimandikan dengan cara yang tepat, ia tampak begitu nyaman. Bukankah selama dalam rahim, ia pun sudah akrab dengan air. Sementara di hari-hari berikutnya, secara rutin ia akan dimandikan. Oleh karena itu, dr. Sadoso Sumosardjuno, Sp.KO., sangat mendukung apabila berenang mulai diajarkan di usia bayi, karena melatihnya justru akan lebih mudah.

Mengajarkan renang sudah bisa dimulai sebelum usia satu tahun. Intinya adalah membuat bayi nyaman berada di air.

MANFAAT RENANG

* Menghilangkan rasa takut pada air


Banyak anak tak mau belajar renang karena takut air. Jika aktivitas renang dikenalkan sejak bayi, hal itu tak akan terjadi.


* Sarana bermain


Bermain tak harus selalu di kamar atau di taman. Kolam renang bisa juga menjadi sarana bermain yang menyenangkan.


* Menyehatkan badan dan merangsang gerakan motorik


Dengan bermain air, otot-otot bayi berkembang, persendiannya tumbuh secara optimal, pertumbuhan badannya meningkat, dan tubuh pun jadi lentur. Dengan kata lain, semua komponen tubuhnya akan terlatih melalui renang karena seluruh anggota tubuh mulai dari kaki, tangan, hingga kepala digerakkan walaupun belum dengan teknik yang sempurna. Bayi jadi terlatih dan daya tahan tubuhnya pun lebih terjaga.


* Mengasah kemandirian, keberanian, dan percaya diri


Berenang mendorong bayi tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Hal ini tercermin saat bayi tak lagi takut menjelajah bersama orang tua di kolam yang besar.


* Kemampuan sosial


Berenang bersama-sama di kolam akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan meningkatkan kemampuannya beradaptasi dan bersosialisasi dengan orang lain.



LANGKAH BELAJAR RENANG

UNTUK mulai mengajari bayi berenang, kata dokter spesialis kesehatan olahraga dari RS Pondok Indah, Jakarta ini, bayi mesti melalui tahap pengenalan air.


* Lakukan latihan awal dengan menggunakan kolam plastik sebelum masuk ke kolam sungguhan. Basahi tubuhnya seperti ketika memandikan agar tak timbul fobia air. Bawa serta mainan tahan air seperti mainan bebek atau ikan, agar ia merasakan main di kolam sebagai sesuatu yang menyenangkan. Jangan ragu untuk melibatkannya agar mau bermain-main, seperti menciprat-cipratkan air. Ini akan memancingnya untuk tersenyum dan tertawa, sekaligus menstimulasi kemampuan motoriknya.


* Jika si kecil sudah akrab dengan air, ajaklah ia untuk masuk ke kolam renang sungguhan. Namun, sebelumnya ada beberapa faktor yang mesti diperhatikan, antara lain:


- Kedalaman kolam


Jangan bawa bayi ke kolam renang yang tidak memiliki bagian khusus untuk anak. Pilihlah area yang tingkat kedalamannya hanya sebatas pinggangnya. Selain menghindari hal-hal yang tak diinginkan, semisal tenggelam, kolam yang terlalu dalam juga dikhawatirkan membuat si kecil merasa tak nyaman yang malah mengakibatkannya jadi takut air. Untuk mengenalkan tingkat kedalaman yang berbeda, lakukanlah secara bertahap, dari yang paling dangkal.


- Suhu air


Air kolam renang sebaiknya jangan terlalu dingin atau terlalu panas. Usahakan yang bersuhu kurang lebih sama dengan suhu badan. Air yang terlalu dingin maupun panas bisa menyebabkan si kecil sakit.


- Kejernihan air


Usahakan air kolam renang jernih dan tak keruh, sehingga kalaupun terminum tidak mengakibatkan apa-apa. Sedapat mungkin hindari kolam renang yang airnya mengandung kaporit karena justru akan berdampak buruk pada mata dan kulitnya.


- Lantai kolam


Perhatikan kebersihan lantai kolam. Hindari yang permukaannya licin karena bisa mengakibatkannya gampang terpeleset.


* Sebagai langkah awal, seperti yang dilakukan di kolam karet, lakukan pengenalan air secara bertahap dimulai dengan membasuh seluruh tubuhnya. Lalu dalam posisi duduk gerakkan kaki silih berganti dan gerakkan tangannya seperti mencipratkan air. Jangan lupa, tetap bawa serta mainan air kesayangannya agar si kecil tak cepat bosan berada di kolam.


* Tahap berikutnya, gunakan pelampung yang berbentuk ban yang mampu menahan tubuhnya atau yang dilingkarkan pada pergelangan tangan. Fungsi pelampung ini selain sebagai alat pengaman, juga bisa membantu bayi berlatih "mengapung". Sambil menggunakan pelampung, bawa ia menyusuri pinggir kolam. Tapi ingat, jangan sesekali melepaskan pegangan maupun pengawasan Anda dari si kecil.


* Secara bertahap penggunaan pelampung sebaiknya dihentikan agar bayi tak tergantung pada alat tersebut. Sebagai pengganti pelampung, ayah/ibu bisa memegangi badan si kecil dan ajak untuk menikmati acara jalan-jalan di dalam kolam. Jika ia sudah terbiasa dengan air yang ada di sekelilingnya, secara bertahap pula ajak ia berenang di kolam yang lebih dalam.


* Agar bayi lebih termotivasi bereksplorasi di air, ajak anak-anak yang lain. Dengan proses belajar yang menyenangkan di antara banyak teman, tentu bayi akan lebih bersemangat. Secara tidak langsung, dengan banyaknya teman yang ikut berlatih, dalam diri bayi akan tumbuh keyakinan bahwa berenang itu sungguh menyenangkan.


* Pengawasan dan pendampingan orang tua memang jelas-jelas harus dilakukan. Ini penting karena tak sedikit bayi yang nyaris tenggelam atau tersedak akibat mulut atau hidungnya kemasukan air. Jika mengalami hal tak menyenangkan seperti itu bukan tidak mungkin bayi jadi enggan berenang. Sementara jika bayi memang sulit diajari berenang karena takut air, amat disarankan agar orang tua tidak memaksakan kehendak. Mungkin dia butuh waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan air. Yang penting, jalani proses belajar berenang dengan suasana bermain yang menyenangkan.



USIA TEPAT BERLATIH RENANG

LALU kapan, sih, bayi sudah bisa diajari berenang di kolam? Menurut Sadoso, yang paling pas adalah di usia 9 bulan, tak lain karena di usia ini umumnya bayi sudah bisa duduk tegak sendiri dan relatif kuat menyangga tubuhnya saat berdiri.


Namun, tentu saja proses belajarnya harus dibedakan dari proses belajar yang diterapkan pada anak yang lebih besar. Jika yang berperan sebagai pelatihnya adalah orang tua sendiri, biasanya bayi akan lebih senang, hingga bisa lebih mudah dan cepat proses belajarnya.



MESTI PROPORSIONAL

Pada prinsipnya, setiap aktivitas olahraga adalah baik. Namun, Sadoso mengingatkan, manfaatnya akan maksimal jika kegiatan ini dilakukan secara teratur dan proporsional. Jadi, ada batasan-batasannya, yaitu latihan tidak melebihi kemampuan bayi karena bisa berakibat buruk. Antara lain daya tahan tubuhnya bisa merosot karena terlalu dipaksakan. Menurutnya, frekuensi olahraga yang baik bagi kesehatan adalah tiga kali setiap minggu. Waktunya cukup sekitar 10-15 menit saja. "Jangan terlalu lama karena bayi cepat capek meski cepat juga pemulihannya. Kalau dia enggan, ya jangan memaksakan diri. Juga kalau bayi capek, jangan dipaksakan. Nanti malah sakit."



PENTING UNTUK DIPERHATIKAN

Bagi orang tua yang ingin melatih bayinya berenang, berikut sejumlah hal penting yang disarikan Sadoso:


* Kenalkan sejak dini. Lakukan latihan secara bertahap sesuai dengan umur dan keberanian bayi terhadap air.


* Jangan pernah memaksa bayi untuk berenang. Jika dipaksakan bayi justru akan menolak/enggan masuk kolam.


* Jangan membenamkan kepala bayi ke dalam air.


* Usahakan agar orang tua sendiri yang jadi pelatihnya agar bayi tak merasa asing, hingga ia bisa merasa nyaman.


* Perhatikan sarana yang akan digunakan, termasuk kondisi kolam renang dan pelampungnya. Ini akan meminimalkan tingkat risiko terjadinya kecelakaan/hal-hal yang tak diinginkan.


* Tetap awasi dan dampingi saat bayi berada dalam air.


Dikutip dari: www.tabloid-nakita.com

Senin, Juni 23, 2008

Kosmetika Bayi

Posted by LoveLy KhaLisa at 23.49 0 comments
Berbagai gangguan kulit pada bayi dan balita seperti biang keringat, eksim popok, dan eksim susu sebenarnya bisa diatasi bila orang tua rajin menjaga kesehatan kulit. Caranya dengan rajin mengganti popok, memilih bahan pakaian yang lembut, serta menjaga udara kamar agar tetap sejuk dan nyaman.

Berbeda dengan kulit dewasa yang tebal dan mantap, kulit bayi dan balita relatif tipis dengan ikatan antarsel yang longgar. Karena itu kulit anak lebih rentan terhadap infeksi, iritasi, dan alergi. Secara struktural kulit bayi dan balita belum berkembang dan berfungsi optimal sehingga diperlukan perawatan khusus.

Perawatan yang lebih menekankan pada pemeliharaan kulit ketimbang dekorasi ini diharapkan bisa meningkatkan fungsi utama kulit sebagai pelindung dari pengaruh luar tubuh.

Perawatan kulit bayi dan balita bisa dimulai dari kegiatan sehari-hari. Misalnya dengan memandikan secara teratur, membersihkan rambut, dan mengganti popok atau baju pada saat tepat. Mandi misalnya, diwajibkan dua kali sehari, pagi dan sore. Dalam memandikan, perhatikan hal-hal berikut: suhu air disesuaikan dengan umur anak, gunakan sabun bayi yang lunak, gunakan sampo bayi untuk membersihkan rambut, keringkan badan dengan handuk sendiri sampai lipatan kulit, dan berikan bedak dengan sapuan tipis.

Soal pakaian bayi sebaiknya dari bahan lembut dan selalu bersih. Dengan memperhatikan pakaian yang digunakan berarti kita telah berupaya menghindari timbulnya gangguan. Pada sebagian anak penggunaan pakaian berbahan nilon atau wol bisa menimbulkan gatal-gatal di seluruh tubuh. Bahan katun yang gampang menyerap keringat haruslah menjadi pilihan pertama bagi anak berkulit peka.

Pemeliharaan kulit itu bisa dilakukan dengan menggunakan bermacam kosmetika bayi yang beredar saat ini. Sebagian berfungsi untuk membersihkan kulit misalnya sabun dan sampo; melembapkan dan pelindung terhadap sinar matahari seperti losion, krim, dan minyak khusus.

Penggunaan kosmetika berupa sabun, sampo, losion, minyak khusus untuk bayi perlu dipilih yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi kulit bayi. Misalnya dengan mencermati zat warna dan bahan-bahan pengawet yang mungkin saja tidak sesuai dengan kulit bayi. Juga apakah pH-nya sesuai dengan kulit bayi.

Memilih dan menggunakan kosmetika pada bayi dan balita secara benar dan tidak berlebihan merupakan langkah utama menjaga kesehatan kulit. Oleh karena itu, banyaknya informasi tentang produk kosmetika bayi dan balita dewasa ini harus lebih dicermati oleh orang tua.

Eksim popok

Selain perawatan kulit rutin, para orang tua perlu memperhatikan perawatan kulit yang berhubungan dengan beberapa penyakit kulit tertentu. Misalnya saja eksim popok, yaitu kelainan kulit yang timbul akibat radang di daerah tertutup popok. Penyakit kulit pada bayi dan balita ini banyak dikeluhkan orang tua.

Penyakit ini umumnya timbul pada lipatan-lipatan kulit paha, di antara kedua pantat, dan dapat menimpa di bagian kulit lain. Bagian tertutup popok mudah mengalami peradangan karena kulitnya hangat dan lembap serta peka terhadap bakteri serta senyawa yang dapat mengiritasinya.

Eksim popok dapat dicegah dengan cara mengganti popok sesering mungkin setiap kali popok basah. Sebaiknya kain popok terbuat dari bahan lembut dan cara pemakaiannya tidak terlalu ketat agar kulit tidak tergesek. Penggunaan celana plastik sedapat mungkin dihindari.

Eksim popok juga bisa muncul karena adanya zat-zat tajam, yang biasa ada dalam faeces bayi, yang menimbulkan peradangan di sekitar anus. Bercak begini umumnya terjadi bila si bayi diare. Penanggulangannya bisa dilakukan dengan mengganti popok setiap kali terasa basah. Usap semua bekas faeces dari badannya, balur dengan krim pelindung. Periksakan ke dokter bila bercaknya belum hilang dalam 10 hari.

Popok yang basah bisa pula menimbulkan bercak yang tidak berpusat di sekitar anus. Ini terjadi karena reaksi antara zat di dalam ompol dengan zat di faeces dan menghasilkan amonia yang merangsang kulit bayi. Penanggulangannya bisa dengan mengganti popok sesering mungkin. Sebelum pemakaian popok usapkan krim pelindung kulit. Bila dalam 10 hari belum ada kemajuan, atau malah makin memburuk, ada kemungkinan kulitnya sudah terinfeksi candida - jamur yang biasa muncul di usus. Dalam hal itu periksakan ke dokter, yang mungkin memberi krim khusus dan juga obat khusus untuk melawan infeksinya.

Soal pilihan penggunaan popok kain atau popok sekali pakai tak jadi soal. Dari segi kesehatan keduanya sama-sama sehat. Yang penting jangan sampai terlambat mengganti. Untuk popok kain tentu harus segera diganti bila terlihat basah. Tetapi untuk popok sekali pakai frekuensi penggantiannya didasarkan atas daya tampungnya. Misalnya dengan melihat apakah popok sekali pakai itu sudah tampak menggelembung atau menggantung. Jika sudah, maka harus segera diganti. Setiap kali akan mengganti popok, bagian pantat bayi dan sekitarnya harus dibasahi. Kemudian bagian tadi dikeringkan, baru diberi bedak.

Sering dianjurkan pemakaian baby oil pada bagian ini, untuk menjaga air seni tidak mudah meresap ke dalam kulit. Tentu saja baby oil ini harus diteteskan lebih dulu pada segumpal kapas.

Pada bayi perempuan, membersihkannya harus dari bagian atas ke arah anus, dengan menggunakan kapas basah. Sedangkan pada bayi laki-laki, dengan menarik kulup perlahan-lahan sehingga lubang kencingnya tampak, baru kemudian dibersihkan dengan kapas basah.

Keluhan gangguan kulit lain pada anak yang banyak ditemui adalah dermatitis atopik (eksim susu). Penting dicatat pula, bahwa dari berbagai penelitian terbukti bukan air susu ibu (ASI) penyebabnya. Bahkan, ASI sendiri mengandung zat pelindung tubuh terhadap alergi dan infeksi. Namun, nama eksim susu telah telanjur melekat sehingga tetap dipertahankan. Sementara istilah kedokterannya adalah dermatitis atopik (eksim di tempat yang tidak biasanya).

Penyakit eksim susu biasanya sangat gatal. Tampak dari seringnya bayi menggaruk, gelisah, serta rewel. Kulit terlihat kemerahan dan terdapat gelembung-gelembung kecil berisi cairan jernih. Bila pecah akan tampak basah kemudian mengering dan menjadi koreng kekuningan atau kehitaman. Eksim ini terdapat pada kulit daerah tertentu sesuai dengan usia anak. Misalnya pada bayi banyak ditemukan di daerah pipi, sedangkan pada anak di daerah lekukan lengan dan kedua lekukan lutut. Di luar daerah tersebut kulitnya kering dan bersisik.

Penyebab penyakit ini sangat kompleks, dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam tubuh, yaitu faktor keturunan, maupun lingkungan, misalnya debu, udara panas, dan kelembapan. Karena itu perawatan kulit yang paling penting adalah mencegah kulit agar jangan kering.

Biang keringat

Biang keringat juga merupakan keluhan umum yang sering ditemukan pada bayi dan balita. Biang keringat atau sering disebut juga keringat buntet timbul di daerah dahi, leher, dan bagian tubuh yang tertutup pakaian. Gejala utama adalah gatal, dapat disertai kulit kemerahan dan gelembung berair kecil-kecil. Penyakit ini biasa kambuh berulang, terutama bila udara panas dan berkeringat, sehingga menimbulkan masalah pada bayi, balita, maupun orang tua. Penyakit ini dapat dicegah dengan perawatan rutin, misalnya mandi dengan teratur dan membasuh anak yang berkeringat dengan lap basah sebelum dikeringkan dan diberi bedak.

Seringkali terjadi bintik-bintik merah (ruam) pada leher dan ketiak bayi. Keadaan ini disebabkan oleh peradangan kulit pada bagian tersebut. Bisa disebabkan karena bagian ini tidak kering betul ketika dilap dengan handuk sehabis memandikannya. Apalagi jika si bayi gemuk, sehingga leher dan ketiaknya berlipat-lipat.

Ruangan dengan ventilasi udara cukup sangat dianjurkan, terutama di kota-kota besar yang panas dan pengap. Usahakan kamar balita diberi jendela lebar sehingga pertukaran udara dari luar ke dalam ruangan lancar. Dari kasus-kasus biang keringat pada bayi dan balita, hampir 70% nya bisa diatasi bila pergerakan udara dalam ruangan lancar sehingga kamar terasa sejuk.

Lepas dari soal kesehatan, perawatan kulit pada bayi dan balita sebenarnya mengekspresikan rasa cinta orang tua kepada buah hatinya. Sentuhan mereka akan sangat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental seorang anak. (G. Sujayanto)
 

LoveLy KhaLisa Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez