Senin, Juni 30, 2008

Bermain Air

Posted by LoveLy KhaLisa at 18.47 1 comments
Bermain air bisa membuat bayi gembira. Amati saja saat ia dimandikan dengan cara yang tepat, ia tampak begitu nyaman. Bukankah selama dalam rahim, ia pun sudah akrab dengan air. Sementara di hari-hari berikutnya, secara rutin ia akan dimandikan. Oleh karena itu, dr. Sadoso Sumosardjuno, Sp.KO., sangat mendukung apabila berenang mulai diajarkan di usia bayi, karena melatihnya justru akan lebih mudah.

Mengajarkan renang sudah bisa dimulai sebelum usia satu tahun. Intinya adalah membuat bayi nyaman berada di air.

MANFAAT RENANG

* Menghilangkan rasa takut pada air


Banyak anak tak mau belajar renang karena takut air. Jika aktivitas renang dikenalkan sejak bayi, hal itu tak akan terjadi.


* Sarana bermain


Bermain tak harus selalu di kamar atau di taman. Kolam renang bisa juga menjadi sarana bermain yang menyenangkan.


* Menyehatkan badan dan merangsang gerakan motorik


Dengan bermain air, otot-otot bayi berkembang, persendiannya tumbuh secara optimal, pertumbuhan badannya meningkat, dan tubuh pun jadi lentur. Dengan kata lain, semua komponen tubuhnya akan terlatih melalui renang karena seluruh anggota tubuh mulai dari kaki, tangan, hingga kepala digerakkan walaupun belum dengan teknik yang sempurna. Bayi jadi terlatih dan daya tahan tubuhnya pun lebih terjaga.


* Mengasah kemandirian, keberanian, dan percaya diri


Berenang mendorong bayi tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Hal ini tercermin saat bayi tak lagi takut menjelajah bersama orang tua di kolam yang besar.


* Kemampuan sosial


Berenang bersama-sama di kolam akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan meningkatkan kemampuannya beradaptasi dan bersosialisasi dengan orang lain.



LANGKAH BELAJAR RENANG

UNTUK mulai mengajari bayi berenang, kata dokter spesialis kesehatan olahraga dari RS Pondok Indah, Jakarta ini, bayi mesti melalui tahap pengenalan air.


* Lakukan latihan awal dengan menggunakan kolam plastik sebelum masuk ke kolam sungguhan. Basahi tubuhnya seperti ketika memandikan agar tak timbul fobia air. Bawa serta mainan tahan air seperti mainan bebek atau ikan, agar ia merasakan main di kolam sebagai sesuatu yang menyenangkan. Jangan ragu untuk melibatkannya agar mau bermain-main, seperti menciprat-cipratkan air. Ini akan memancingnya untuk tersenyum dan tertawa, sekaligus menstimulasi kemampuan motoriknya.


* Jika si kecil sudah akrab dengan air, ajaklah ia untuk masuk ke kolam renang sungguhan. Namun, sebelumnya ada beberapa faktor yang mesti diperhatikan, antara lain:


- Kedalaman kolam


Jangan bawa bayi ke kolam renang yang tidak memiliki bagian khusus untuk anak. Pilihlah area yang tingkat kedalamannya hanya sebatas pinggangnya. Selain menghindari hal-hal yang tak diinginkan, semisal tenggelam, kolam yang terlalu dalam juga dikhawatirkan membuat si kecil merasa tak nyaman yang malah mengakibatkannya jadi takut air. Untuk mengenalkan tingkat kedalaman yang berbeda, lakukanlah secara bertahap, dari yang paling dangkal.


- Suhu air


Air kolam renang sebaiknya jangan terlalu dingin atau terlalu panas. Usahakan yang bersuhu kurang lebih sama dengan suhu badan. Air yang terlalu dingin maupun panas bisa menyebabkan si kecil sakit.


- Kejernihan air


Usahakan air kolam renang jernih dan tak keruh, sehingga kalaupun terminum tidak mengakibatkan apa-apa. Sedapat mungkin hindari kolam renang yang airnya mengandung kaporit karena justru akan berdampak buruk pada mata dan kulitnya.


- Lantai kolam


Perhatikan kebersihan lantai kolam. Hindari yang permukaannya licin karena bisa mengakibatkannya gampang terpeleset.


* Sebagai langkah awal, seperti yang dilakukan di kolam karet, lakukan pengenalan air secara bertahap dimulai dengan membasuh seluruh tubuhnya. Lalu dalam posisi duduk gerakkan kaki silih berganti dan gerakkan tangannya seperti mencipratkan air. Jangan lupa, tetap bawa serta mainan air kesayangannya agar si kecil tak cepat bosan berada di kolam.


* Tahap berikutnya, gunakan pelampung yang berbentuk ban yang mampu menahan tubuhnya atau yang dilingkarkan pada pergelangan tangan. Fungsi pelampung ini selain sebagai alat pengaman, juga bisa membantu bayi berlatih "mengapung". Sambil menggunakan pelampung, bawa ia menyusuri pinggir kolam. Tapi ingat, jangan sesekali melepaskan pegangan maupun pengawasan Anda dari si kecil.


* Secara bertahap penggunaan pelampung sebaiknya dihentikan agar bayi tak tergantung pada alat tersebut. Sebagai pengganti pelampung, ayah/ibu bisa memegangi badan si kecil dan ajak untuk menikmati acara jalan-jalan di dalam kolam. Jika ia sudah terbiasa dengan air yang ada di sekelilingnya, secara bertahap pula ajak ia berenang di kolam yang lebih dalam.


* Agar bayi lebih termotivasi bereksplorasi di air, ajak anak-anak yang lain. Dengan proses belajar yang menyenangkan di antara banyak teman, tentu bayi akan lebih bersemangat. Secara tidak langsung, dengan banyaknya teman yang ikut berlatih, dalam diri bayi akan tumbuh keyakinan bahwa berenang itu sungguh menyenangkan.


* Pengawasan dan pendampingan orang tua memang jelas-jelas harus dilakukan. Ini penting karena tak sedikit bayi yang nyaris tenggelam atau tersedak akibat mulut atau hidungnya kemasukan air. Jika mengalami hal tak menyenangkan seperti itu bukan tidak mungkin bayi jadi enggan berenang. Sementara jika bayi memang sulit diajari berenang karena takut air, amat disarankan agar orang tua tidak memaksakan kehendak. Mungkin dia butuh waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan air. Yang penting, jalani proses belajar berenang dengan suasana bermain yang menyenangkan.



USIA TEPAT BERLATIH RENANG

LALU kapan, sih, bayi sudah bisa diajari berenang di kolam? Menurut Sadoso, yang paling pas adalah di usia 9 bulan, tak lain karena di usia ini umumnya bayi sudah bisa duduk tegak sendiri dan relatif kuat menyangga tubuhnya saat berdiri.


Namun, tentu saja proses belajarnya harus dibedakan dari proses belajar yang diterapkan pada anak yang lebih besar. Jika yang berperan sebagai pelatihnya adalah orang tua sendiri, biasanya bayi akan lebih senang, hingga bisa lebih mudah dan cepat proses belajarnya.



MESTI PROPORSIONAL

Pada prinsipnya, setiap aktivitas olahraga adalah baik. Namun, Sadoso mengingatkan, manfaatnya akan maksimal jika kegiatan ini dilakukan secara teratur dan proporsional. Jadi, ada batasan-batasannya, yaitu latihan tidak melebihi kemampuan bayi karena bisa berakibat buruk. Antara lain daya tahan tubuhnya bisa merosot karena terlalu dipaksakan. Menurutnya, frekuensi olahraga yang baik bagi kesehatan adalah tiga kali setiap minggu. Waktunya cukup sekitar 10-15 menit saja. "Jangan terlalu lama karena bayi cepat capek meski cepat juga pemulihannya. Kalau dia enggan, ya jangan memaksakan diri. Juga kalau bayi capek, jangan dipaksakan. Nanti malah sakit."



PENTING UNTUK DIPERHATIKAN

Bagi orang tua yang ingin melatih bayinya berenang, berikut sejumlah hal penting yang disarikan Sadoso:


* Kenalkan sejak dini. Lakukan latihan secara bertahap sesuai dengan umur dan keberanian bayi terhadap air.


* Jangan pernah memaksa bayi untuk berenang. Jika dipaksakan bayi justru akan menolak/enggan masuk kolam.


* Jangan membenamkan kepala bayi ke dalam air.


* Usahakan agar orang tua sendiri yang jadi pelatihnya agar bayi tak merasa asing, hingga ia bisa merasa nyaman.


* Perhatikan sarana yang akan digunakan, termasuk kondisi kolam renang dan pelampungnya. Ini akan meminimalkan tingkat risiko terjadinya kecelakaan/hal-hal yang tak diinginkan.


* Tetap awasi dan dampingi saat bayi berada dalam air.


Dikutip dari: www.tabloid-nakita.com

Senin, Juni 23, 2008

Kosmetika Bayi

Posted by LoveLy KhaLisa at 23.49 0 comments
Berbagai gangguan kulit pada bayi dan balita seperti biang keringat, eksim popok, dan eksim susu sebenarnya bisa diatasi bila orang tua rajin menjaga kesehatan kulit. Caranya dengan rajin mengganti popok, memilih bahan pakaian yang lembut, serta menjaga udara kamar agar tetap sejuk dan nyaman.

Berbeda dengan kulit dewasa yang tebal dan mantap, kulit bayi dan balita relatif tipis dengan ikatan antarsel yang longgar. Karena itu kulit anak lebih rentan terhadap infeksi, iritasi, dan alergi. Secara struktural kulit bayi dan balita belum berkembang dan berfungsi optimal sehingga diperlukan perawatan khusus.

Perawatan yang lebih menekankan pada pemeliharaan kulit ketimbang dekorasi ini diharapkan bisa meningkatkan fungsi utama kulit sebagai pelindung dari pengaruh luar tubuh.

Perawatan kulit bayi dan balita bisa dimulai dari kegiatan sehari-hari. Misalnya dengan memandikan secara teratur, membersihkan rambut, dan mengganti popok atau baju pada saat tepat. Mandi misalnya, diwajibkan dua kali sehari, pagi dan sore. Dalam memandikan, perhatikan hal-hal berikut: suhu air disesuaikan dengan umur anak, gunakan sabun bayi yang lunak, gunakan sampo bayi untuk membersihkan rambut, keringkan badan dengan handuk sendiri sampai lipatan kulit, dan berikan bedak dengan sapuan tipis.

Soal pakaian bayi sebaiknya dari bahan lembut dan selalu bersih. Dengan memperhatikan pakaian yang digunakan berarti kita telah berupaya menghindari timbulnya gangguan. Pada sebagian anak penggunaan pakaian berbahan nilon atau wol bisa menimbulkan gatal-gatal di seluruh tubuh. Bahan katun yang gampang menyerap keringat haruslah menjadi pilihan pertama bagi anak berkulit peka.

Pemeliharaan kulit itu bisa dilakukan dengan menggunakan bermacam kosmetika bayi yang beredar saat ini. Sebagian berfungsi untuk membersihkan kulit misalnya sabun dan sampo; melembapkan dan pelindung terhadap sinar matahari seperti losion, krim, dan minyak khusus.

Penggunaan kosmetika berupa sabun, sampo, losion, minyak khusus untuk bayi perlu dipilih yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi kulit bayi. Misalnya dengan mencermati zat warna dan bahan-bahan pengawet yang mungkin saja tidak sesuai dengan kulit bayi. Juga apakah pH-nya sesuai dengan kulit bayi.

Memilih dan menggunakan kosmetika pada bayi dan balita secara benar dan tidak berlebihan merupakan langkah utama menjaga kesehatan kulit. Oleh karena itu, banyaknya informasi tentang produk kosmetika bayi dan balita dewasa ini harus lebih dicermati oleh orang tua.

Eksim popok

Selain perawatan kulit rutin, para orang tua perlu memperhatikan perawatan kulit yang berhubungan dengan beberapa penyakit kulit tertentu. Misalnya saja eksim popok, yaitu kelainan kulit yang timbul akibat radang di daerah tertutup popok. Penyakit kulit pada bayi dan balita ini banyak dikeluhkan orang tua.

Penyakit ini umumnya timbul pada lipatan-lipatan kulit paha, di antara kedua pantat, dan dapat menimpa di bagian kulit lain. Bagian tertutup popok mudah mengalami peradangan karena kulitnya hangat dan lembap serta peka terhadap bakteri serta senyawa yang dapat mengiritasinya.

Eksim popok dapat dicegah dengan cara mengganti popok sesering mungkin setiap kali popok basah. Sebaiknya kain popok terbuat dari bahan lembut dan cara pemakaiannya tidak terlalu ketat agar kulit tidak tergesek. Penggunaan celana plastik sedapat mungkin dihindari.

Eksim popok juga bisa muncul karena adanya zat-zat tajam, yang biasa ada dalam faeces bayi, yang menimbulkan peradangan di sekitar anus. Bercak begini umumnya terjadi bila si bayi diare. Penanggulangannya bisa dilakukan dengan mengganti popok setiap kali terasa basah. Usap semua bekas faeces dari badannya, balur dengan krim pelindung. Periksakan ke dokter bila bercaknya belum hilang dalam 10 hari.

Popok yang basah bisa pula menimbulkan bercak yang tidak berpusat di sekitar anus. Ini terjadi karena reaksi antara zat di dalam ompol dengan zat di faeces dan menghasilkan amonia yang merangsang kulit bayi. Penanggulangannya bisa dengan mengganti popok sesering mungkin. Sebelum pemakaian popok usapkan krim pelindung kulit. Bila dalam 10 hari belum ada kemajuan, atau malah makin memburuk, ada kemungkinan kulitnya sudah terinfeksi candida - jamur yang biasa muncul di usus. Dalam hal itu periksakan ke dokter, yang mungkin memberi krim khusus dan juga obat khusus untuk melawan infeksinya.

Soal pilihan penggunaan popok kain atau popok sekali pakai tak jadi soal. Dari segi kesehatan keduanya sama-sama sehat. Yang penting jangan sampai terlambat mengganti. Untuk popok kain tentu harus segera diganti bila terlihat basah. Tetapi untuk popok sekali pakai frekuensi penggantiannya didasarkan atas daya tampungnya. Misalnya dengan melihat apakah popok sekali pakai itu sudah tampak menggelembung atau menggantung. Jika sudah, maka harus segera diganti. Setiap kali akan mengganti popok, bagian pantat bayi dan sekitarnya harus dibasahi. Kemudian bagian tadi dikeringkan, baru diberi bedak.

Sering dianjurkan pemakaian baby oil pada bagian ini, untuk menjaga air seni tidak mudah meresap ke dalam kulit. Tentu saja baby oil ini harus diteteskan lebih dulu pada segumpal kapas.

Pada bayi perempuan, membersihkannya harus dari bagian atas ke arah anus, dengan menggunakan kapas basah. Sedangkan pada bayi laki-laki, dengan menarik kulup perlahan-lahan sehingga lubang kencingnya tampak, baru kemudian dibersihkan dengan kapas basah.

Keluhan gangguan kulit lain pada anak yang banyak ditemui adalah dermatitis atopik (eksim susu). Penting dicatat pula, bahwa dari berbagai penelitian terbukti bukan air susu ibu (ASI) penyebabnya. Bahkan, ASI sendiri mengandung zat pelindung tubuh terhadap alergi dan infeksi. Namun, nama eksim susu telah telanjur melekat sehingga tetap dipertahankan. Sementara istilah kedokterannya adalah dermatitis atopik (eksim di tempat yang tidak biasanya).

Penyakit eksim susu biasanya sangat gatal. Tampak dari seringnya bayi menggaruk, gelisah, serta rewel. Kulit terlihat kemerahan dan terdapat gelembung-gelembung kecil berisi cairan jernih. Bila pecah akan tampak basah kemudian mengering dan menjadi koreng kekuningan atau kehitaman. Eksim ini terdapat pada kulit daerah tertentu sesuai dengan usia anak. Misalnya pada bayi banyak ditemukan di daerah pipi, sedangkan pada anak di daerah lekukan lengan dan kedua lekukan lutut. Di luar daerah tersebut kulitnya kering dan bersisik.

Penyebab penyakit ini sangat kompleks, dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam tubuh, yaitu faktor keturunan, maupun lingkungan, misalnya debu, udara panas, dan kelembapan. Karena itu perawatan kulit yang paling penting adalah mencegah kulit agar jangan kering.

Biang keringat

Biang keringat juga merupakan keluhan umum yang sering ditemukan pada bayi dan balita. Biang keringat atau sering disebut juga keringat buntet timbul di daerah dahi, leher, dan bagian tubuh yang tertutup pakaian. Gejala utama adalah gatal, dapat disertai kulit kemerahan dan gelembung berair kecil-kecil. Penyakit ini biasa kambuh berulang, terutama bila udara panas dan berkeringat, sehingga menimbulkan masalah pada bayi, balita, maupun orang tua. Penyakit ini dapat dicegah dengan perawatan rutin, misalnya mandi dengan teratur dan membasuh anak yang berkeringat dengan lap basah sebelum dikeringkan dan diberi bedak.

Seringkali terjadi bintik-bintik merah (ruam) pada leher dan ketiak bayi. Keadaan ini disebabkan oleh peradangan kulit pada bagian tersebut. Bisa disebabkan karena bagian ini tidak kering betul ketika dilap dengan handuk sehabis memandikannya. Apalagi jika si bayi gemuk, sehingga leher dan ketiaknya berlipat-lipat.

Ruangan dengan ventilasi udara cukup sangat dianjurkan, terutama di kota-kota besar yang panas dan pengap. Usahakan kamar balita diberi jendela lebar sehingga pertukaran udara dari luar ke dalam ruangan lancar. Dari kasus-kasus biang keringat pada bayi dan balita, hampir 70% nya bisa diatasi bila pergerakan udara dalam ruangan lancar sehingga kamar terasa sejuk.

Lepas dari soal kesehatan, perawatan kulit pada bayi dan balita sebenarnya mengekspresikan rasa cinta orang tua kepada buah hatinya. Sentuhan mereka akan sangat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental seorang anak. (G. Sujayanto)

Khalisa Think in Alketiri

Posted by LoveLy KhaLisa at 23.23 0 comments

Rabu, Juni 11, 2008

Memilih Mainan

Posted by LoveLy KhaLisa at 06.50 0 comments
Bermain kerap disebut juga "pekerjaan masa kecil". Dan mainan merupakan alat untuk membantu mengembangkan kemandirian, alat pendukung untuk saling berbagi, dan alat yang menstimulasi perkembangan serta kreativitas anak.

Sangat penting untuk memastikan bahwa mainan apa pun yang diberikan ke bayi atau anak telah melalui standar keamanan dan keselamatan.

Nah, apakah Anda telah memiliki pengalaman yang cukup tentang mainan yang akan diberikan ke anak?

Berikut ini langkah-langkah yang tak kalah pentingnya untuk Anda simak sebelum memutuskan membeli mainan untuk si kecil

* Lakukan sendiri
Terus lakukan pengecekan terhadap uji keamanan dan keselamatan mainan yang Anda berikan pada si kecil. Hati-hati dengan mainan yang dapat dimasukkan dalam mulut. Hindari semua mainan yang memiliki tali, berbentuk tajam, terbuat dari bahan kaca atau yang kira-kira membahayakan.

* Sesuai usia
Sangat penting untuk membeli mainan sesuai dengan umur anak. Anak-anak yang lebih muda lebih cepat mengembangkan keterampilan motorik, sementara anak di atas usia setahun akan lebih cocok dengan mainan yang membutuhkan pemecahan masalah dan yang lebih fisikal.

* Pertimbangkan jangka waktu
Bila mencari mainan, pikirkan berapa lama mainan tersebut dapat digunakan. Sejumlah mainan berkembang melalui tiga tahapan untuk menjaga agar bayi atau anak tertarik dan dapat dimainkan pada saat bayi duduk, berbaring, ataupun berdiri.

* Teliti sebelum membeli
Bila membeli mainan bayi, baca panduannya terlebih dahulu dan pahami kegunaannya.

* Sesuai selera anak
Pastikan mainan tersebut akan digemari oleh si kecil. Melalui permainan, mereka dapat mengasah kepekaan dan belajar tentang dunia di sekitar mereka.

* Beda bayi beda mainan

Pastikan Anda memilih mainan bayi yang sesuai dengan tahapan perkembangannya dan tidak membeli suatu mainan karena teman Anda membelikan mainan tersebut untuk anaknya sehingga Anda merasa harus membelinya untuk buah hati tersayang.

10 Penyakit Pertama Pada Bayi

Posted by LoveLy KhaLisa at 06.44 0 comments
Menjadi orang tua baru tentu membahagiakan. Namun, kebahagiaan terkadang berubah menjadi kepanikan tatkala si kecil mendadak sakit. Nah, ada baiknya Anda mengenali 10 penyakit pertama bayi, seperti dipaparkan Dr. Kusnandi Rusmil, Sp.A dari RS Hasan Sadikin, Bandung berikut ini.

1. BATUK-PILEK - Batuk-pilek pada bayi bisa karena banyak faktor. "Sebagian besar penyebabnya virus, yang jenisnya ada ratusan banyaknya. Biasanya sembuh sendiri, kok. Gejalanya, hidung berair, kadang tersumbat, lalu diikuti batuk dan demam." Selain virus, batuk-pilek juga bisa karena bakteri. Biasanya disertai panas dan gejalanya lebih berat, yaitu tenggorokan berwarna merah. Harus diberi antibiotik. Jika terus berlanjut, bisa berakibat komplikasi radang telinga tengah. "Namun, sakit telinga tak selalu terjadi pada batuk
pilek." Jika cairan atau lendir banyak keluar dari hidung bayi dan membuat napas tersumbat, beri obat tetes hidung atau sedot cairan hidung dengan alat khusus. "Yang penting, penyebabnya dulu yang diobati. Karena virus belum ada obatnya, maka pertahanan tubuh si bayi-lah yang harus ditingkatkan." Biasanya, batuk-pilek pada bayi terjadi sekitar lima hari. Jika panas tubuh bayi tak turun-turun hingga 2 - 3 hari, segera bawa ke dokter. "Orang tua tak perlu cemas jika bayi batuk-pilek. Jika disertai panas, beri obat panas. Jangan lupa, beri nutrisi yang baik, terutama yang mengandung vitamin dan mineral, seperti buah-buahan atau jus, minum yang banyak, terutama ASI."

2. INFEKSI TELINGA - Infeksi telinga dapat disebabkan batuk-pilek oleh virus yang terus -Menerus, sehingga virus masuk ke dalam saluran telinga. "Bisa jugakarena telinga kemasukan air yang mengandung kuman, sehingga mengakibatkan peradangan saluran telinga tengah." Gejalanya, sakit pada telinga dan panas yang tidak turun-turun selama 2 - 3 hari. "Harus segera dibawa ke dokter. Kalau tidak segera ditangani, gendang telinga bayi bisa meradang dan pecah." Jika tak diobati, lama-lama radang telinga akan makin parah dan dapat menimbulkan nanah. "Jika nanah pecah, cairan itu akan keluar dari telinga dengan bau yang tidak enak. Efek jangka panjangnya, sistem pendengaran rusak."

3. DIARE - Seperti halnya batuk-pilek, diare pada bayi juga bisa karena bermacam faktor, dari makanan yang tercemar kuman atau virus, keracunan makanan, sampai alergi susu. Diare pada bayi umumnya dapat dilihat dari jumlah cairan yang keluar melalui buang air besar (BAB) yang lebih banyak dari cairan yang masuk. Frekuensi BAB-nya lebih dari tiga kali sehari. Jadi, harus diberi banyak cairan supaya tidak terjadi dehidrasi. Pencegahannya, beri bayi minum, misalnya oralit, minuman yang mengandung ion, atau minuman yang mengandung probiotik, seperti yoghurt untuk membantu keseimbangan kuman dalam perut. "Bayi enam bulan sudah boleh, kok, diberi minuman mengandung ion atau probiotik." Kusnandi juga menegaskan, obat diare yang paling ampuh bagi bayi sebenarnya ASI, karena mengandung obat anti-virus atau kuman yang dapat mencegah dan mengurangi lamanya penyakit bersarang di dalam tubuh bayi. Diare yang disertai demam, lanjut Kusnandi, paling sering disebabkan oleh virus. "Semua penyakit karena virus, tidak ada obatnya. Yang penting, meningkatkan daya tahan tubuh dan mengatasi kehilangan cairan tubuh dengan banyak-banyak minum, terutama ASI." Sementara diare disertai muntah, biasanya disebabkan karena rangsangan ke dalam saluran pencernaan. "Rangsangan itu bisa macam-macam, bisa oleh kuman atau racun zat kimia. Sekali lagi, yang penting adalah memberi minum yang banyak. Bisa juga diberi obat anti muntah oleh dokter," kata Kusnandi seraya mengingatkan agar orang tua tidak memberi bayi obat pemampat feses atau tinja. "Jika tinja mampat, kuman enggak mati, malah berkumpul di dalam usus. Lebih baik kuman dikeluarkan dulu melalui BAB. Setelah kuman habis, otomatis diare akan berhenti dengan sendirinya," kata Kusnandi mengingatkan.

4. BATUK PLUS SESAK NAPAS - Pada bayi yang memiliki potensi alergi atau asma, batuk pilek lama-lama bias menimbulkan sesak napas. "Batuk-pilek ini terjadi akibat kuman yang lama-lama menyebar ke paru-paru. Bisa mengakibatkan gejala radang paru-paru, yaitu sesak napas," ujar Kusnandi. Jika sudah menyerang paru-paru, berarti sudah masuk ke tahap serius dan harus betul-betul diobati. "Tanda-tanda sesak napas ini dapat dilihat secara fisik, antara lain bayi bernapas lewat hidung, sehingga cuping hidung kembang-kempis, napasnya cepat, setiap bernapas seperti ada yang menariknya hingga dadanya cekung." Penanganan gejala-gejala serius ini harus lebih teliti. Bila perlu dirawat di RS untuk diberi oksigen. "Jika sudah sampai ke tahap serius, tak bisa lagi hanya diberi perawatan di rumah. Bisa bahaya dan harus segera ditolong dokter," tegas Kusnandi.

5. SAKIT TENGGOROKAN - Sakit tenggorokan pada bayi bisa karena kuman atau virus yang menyerang tenggorokan. "Tanda-tanda fisiknya, tenggorokan berwarna merah, yang dapat terlihat di bagian leher. Bayi juga terlihat seperti kesakitan, rewel, dan biasanya sulit menelan." Jika disebabkan virus, biasanya dokter akan memberi obat pengurang rasa sakit, vitamin, dan dianjurkan diberi makan yang banyak, terutama jus buah, sayur bening, dan ASI, agar tubuhnya kembali kuat. Namun jika penyebabnya kuman, dokter akan memberi antibiotik. "Bisa berupa sirup atau puyer. Puyer lebih ekonomis dan dosisnya bisa lebih tepat, karena dihitung per kilogram berat badan bayi. Efektivitasnya, sih, sebenarnya sama saja dengan sirup."

6. SEMBELIT - Penyebab sembelit bisa karena kurang makan makanan berserat. Oleh karena itu, bayi sebaiknya diberi banyak buah, sayuran, dan ASI. “Berikan puding atau agar-agar, buah-buahan, dan sayuran. Untuk bayi yang belum bisa makan, berilah ASI sebanyak mungkin. Biasanya, bayi yang masih minum ASI jarang sembelit, kecuali bayi yang diberi susu formula. Mungkin susunya kurang cocok.”

Untuk mengatasi sembelit, pilih susu yang cocok. “Sementara dokter biasanya akan memberi obat untuk melancarkan BAB-nya.” Namun, ada juga bayi baru lahir yang tak bisa buang air besar. “Keluhannya, perut kembung dan sering muntah. Itu karena saraf dari usus kurang, sehingga gerak peristaltiknya pun berkurang. Ini penyakit bawaan, harus dioperasi untuk membuang usus yang tidak ada sarafnya. Kasus seperti ini sering terjadi pada bayi baru lahir,” terang Kusnandi.

7. INFEKSI SALURAN KEMIH - Selain sulit BAB, infeksi saluran kemih juga sering terjadi pada bayi yang baru lahir. “Banyak terjadi pada bayi perempuan, karena saluran kemih perempuan lebih pendek dari saluran kemih bayi laki-laki, sehingga kuman lebih gampang masuk ke dalam tubuh. Jika bayi panas tanpa diserta batuk-pilek atau sakit telinga, orang tua harus selalu berpikir bahwa ini bisa saja sakit radang saluran kemih.”

Gejala infeksi saluran kemih hanya panas atau air kencingnya sedikit, dan bayi merasa nyeri di daerah perut atau kesakitan saat buang air kecil/kencing. “Kadang-kadang, radang atau infeksi saluran kemih ini tidak bergejala juga. Buang airnya pun normal. Justru jika gejala tak muncul, sangat berbahaya karena dapat merusak ginjal.” Oleh karena itu, jika bayi demam lebih dari 38,5 0 Celcius, segera periksakan ke dokter.

8. MUNTAH - Muntah atau gumoh disebabkan karena perut bayi yang baru lahir ukurannya masih sangat kecil. “Daya tampungnya masih sedikit. Kalau terlalu banyak diberi susu, dia akan memuntahkan susunya kembali.”

Oleh karena itu, untuk bayi yang diberi susu formula, pada saat disusui, posisi botol susu dan botol harus pas dengan mulutnya agar udara tidak ikut masuk ke dalam mulut bayi. Udara yang ikut masuk ini dapat menyebabkan bayi muntah. Sementara untuk bayi yang disusui ASI, posisi menyusui harus betul dan pas. Usai disusui, gendong bayi dengan posisi seperti berdiri hingga bersendawa. Setelah itu bayi ditidurkan dengan posisi miring ke kiri.

9. ALERGI - Banyak hal yang dapat menyebabkan alergi pada bayi. “Yang paling sering alergi susu sapi atau susu formula. Jika ibu atau keluarganya punya bakat alergi, bayi pun jadi gampang alergi. Sebagian besar alergi timbul karena makan telur, sea food, dan susu formula.”

Untuk menghindarinya, ibu menyusui sebaiknya menghindari konsumsi makanan alergen seperti telur, kacang-kacangan, sea food, atau makanan pemicu alergi. “Pasalnya, alergi ini dapat langusng terbawa melalui ASI. Dokter biasanya memberikan susu anti-alergi khusus untuk bayi yang memiliki bakat alergi atau alergi pada susu formula. Susu antialergi ini mudah didapat dan sudah banyak dijual, kok.”

10. RUAM POPOK - Usai buang air atau pipis, popok bayi harus segera diganti agar tidak menimbulkan iritasi atau merah-merah pada kulit bayi. Jika kulit bayi mengalami iritasi, kuman akan lebih mudah masuk ke dalam tubuh bayi. Untuk mencegahnya, gantilah popok sesering mungkin dan pakaikan pampers yang dapat menyerap banyak air.

Untuk popok kain, sebaiknya rajin-rajin mencuci popok. “Teknologi sudah semakin canggih, orang kini menciptakan pampers yang dapat menyerap air lebih banyak agar lebih praktis. Namun, bukan berarti bayi harus seharian pakai pampers yang itu-itu terus. Udara juga harus bisa keluar masuk, dong. Hanya saja, kelebihan pampers dapat mengurangi frekuensi pergantian popok, dibandingkan popok kain.”

Pengobatan untuk ruam popok, jika kulit bayi terkena popok basah, dapat diobati dengan memberikan bedak, talek, atau salep. “Tetapi yang paling penting harus sesering mungkin mengganti popok atau pampers. Artinya, kondisi kulit bayi harus tetap dalam keadaan kering.”

WASPADA BILA … Selain 10 penyakit di atas, ada beberapa tanda pada bayi yang harus diwaspadai dan segera dibawa ke RS, antara lain:

1. Kejang
Jika bayi kejang disertai panas atau tanpa panas, harus segera di bawa ke RS untuk mengetahui penyebab kejangnya. Setiap kejang, akan mengakibatkan terjadinya kerusakan otak, sehingga bayi tidak boleh kejang. Jadi, secepatnya harus diatasi. Jika bayinya kejang disertai demam, orang tua harus selalu membawa obat anti panas dan anti kejang. Karena biasanya sakit kejang ini suka kambuh. Kemana pun si bayi pergi, harus selalu membawa obat anti kejang untuk mencegah kejang. Jangan sampai bayi sering kejang.

Pemicu kejang ini macam-macam, bisa karena proses di kepala atau otak, atau di luar kepala. Kalau di dalam otak atau kepala, kemungkinan ada infeksi di otak atau tumor di otak, dan perdarahan di otak. Tapi yang terjadi di luar otak, bisa karena kekurangan natrium atau garam dan gula, sehingga terjadi gangguan-gangguan elektrolit. Misalnya karena sering diare, atau kejang karena adanya elektrolit atau garam yang keluar dari tubuh.

2. Sesak napas
Jangan sampai bayi Anda sesak napas, apalagi sampai membiru. Itu tandanya si bayi sudah kekurangan oksigen. Oksigen itu terutama dialirkan ke dalam otak dan organ lainnya. Jika bayi Anda sesak napas, secepatnya harus diatasi, apakah sesak itu disebabkan karena sumbatan saluran napas, atau karena infeksi di paru-paru, harus segera diatasi dan dibawa ke dokter.

3. Syok
Tanda-tandanya, denyut nadi tak teraba, muncul keringat dingin, kesadaran berkurang, serta jumlah cairan tubuh berkurang. Penyebab syok pada bayi bermacam-macam juga. Dapat dikarenakan kehilangan cairan tubuh, misalnya demam berdarah, yang mengakibatkan cairan dari dalam darah melalui pembuluh darah keluar menuju jaringan. Bisa juga karena diare dan kekurangan cairan, terjadinya perdarahan, kelainan jantung, atau karena syok lain yang disebabkan karena kesakitan yang biasa dokter sebut dengan neorogenik shock. Perawatannya, harus harus segera diinfus.

4. Tak sadarkan diri
Ini dapat terjadi karena adanya gangguan kesadaran. Setiap ada gangguan kesadaran pada bayi, orang tua harus hati-hati dan harus segera membawanya ke dokter. Ciri-ciri bayi yang tak sadarkan diri, secara fisik dapat terlihat seperti mula-mula setengah sadar, mengacau, panas tinggi, atau mungkin saja langusng tidak sadar. Di cubit pun, tak akan merasakan sakit dan tak tahu apa yang terjadi disekelilingnya.

Semoga Bermanfaat!


Dikutip dari: Tabloid Nova

cuti cuti

Posted by LoveLy KhaLisa at 00.28 0 comments
mau mudik dulu ahhhh....

Selasa, Juni 10, 2008

HORAYYY kaya sekolah, dapet PR

Posted by LoveLy KhaLisa at 02.37 0 comments
wahhh hari ada PR dadakan, ato Quiz dadakan, kata Mama Andra mesti dikumpulin secepatnya...walahh ga belajar niy (kaya mahasiwa z..)
Ya udah Quiz ini aku kerjakan seadanya di kepala, mudah2an dapet nilai bagus..dgn bahasa gado-gado yach

1. What do you want for your birthday?
cake?? no...only God and My Hubby knows what i really want (skip dulu...)


2. Who will be your next kiss?
Alyssa and her dad ;-p

3. When was the last time you when to the mall?
first week on May, bolak-balik ITC Kuningan

4. Are you wearing socks right now?
No..sleeper Yes

5. How did you spend your summer?
walaaa jadul banget, walking around Horbour side, watching people...window shop at down town, some where

6. Have you been to the cinema in the last 5 days?
Nooo....i could not bring the baby to the Movie, nti dibilang egois banget siy siy ibu2 ;-p

7. What was the last thing you had to drink?
Just plain water more more almost spent one galon a day;-p. waktu mau flu n radang

8. What are you wearing right now?
training

9. What was your last purchase?
Dry pants Alyssa buat pergi lusa,mitu tissue basah

10. What was you’re the last food you ate?
padang food..as usual ;-p

11. Who would be the person you would call if you were up in the middle of the night and couldn’t sleep?
papanya Khalisa;-p kalo terpaksa

12. Have you bought any clothing items in the last week?
no...sekarang kalo belanja buat alyssa truss. mamanya dah reda tuh nafsu shoping nya

13. Do you have a pet?
i dont like pet, my hubby like cats a lot, tp ga boleee dooong sama aku

14. What made you laugh in the last 5 days?
khalisaa's action, ada aja yang baru2

15. If you could be anywhere right now, where would you be?
Bandung...kasian khalisa sakit sapa tau disana sembuh

16. What is the last thing you purchased online?
never...ga pernah coba blanja on line

17. One thing you hate about yourself?
Moody, love sleepy so much, hard to wake up,easy to hungry (dah ahh nti bocor semua)

18. Do you miss anyone?
khalisa's dad...separate more than 2 weeks, it s a must cos of chiken pox hehe

19. What are your plans for the day?
packing stuff to Bandung

20. Last person you msg’?
ija...nanya perkembangan sakit, krn skrg khalisa yg batuk2

21. Ever went to a camp?
ever banget...Camp Duri Tercinta

22. Are you a good student in school?
i can be on Top, Always...deuuu sombong, kecuali mahasiswa yahh dah maless

23. What do you know about the (your) future?
i dont know, i just expect bright future...amin..

24. Are you wearing any perfume or cologne?
yup, Victoria's Secret, Pear Glace

25. Where is/are your best friend/s right know?
Duri Camp, Bandung, Jakarta

26. I will send this tag to
kemana yah..i ll think about it later,,dah di borong mama Andra siy..apa ke kamu aja Ross hehe,
yup..aku dah dapat sasarnnya...mama Adel,,mama Zaka n Kishan lagi cuti;-p..next siapa ya?;-p

at 21:34 0 comments

Mamam Sendiri

Posted by LoveLy KhaLisa at 02.10 0 comments
Kali ini mama kasih kepercayaan deh sama Khalisa untuk ngabisin makan malam nya sendiri...
dan ternyata seperti ini hasil nya...pintar kan, mamamnya habiss, magsud nya tupah semuaa n di remes-remes



Senin, Juni 09, 2008

Kacian Batuk

Posted by LoveLy KhaLisa at 21.57 0 comments
Cuaca d Duri niy sedang tidak bersahabat, Hujan temperatur cuaca sedang, ga hujan, extrem panaaaas bgt, masuk rumah dingin karena ber-AC extrem dingin..Khalisa pertama kali sakit batuk niy...kemaren dh d bawa ke docter. get well soon sweety

Memilih Makanan Bayi Instan yang Paling Sehat

Posted by LoveLy KhaLisa at 08.47 1 comments
Tiap orang tua menginginkan bayinya memiliki awal yang terbaik dalam hidup mereka. Ada banyak pilihan yang harus dipilih. ASI atau susu formula? Disposableatau popok? Dan jika bayi sudah pada waktu pemberian makanan padat, mana yang lebih sehat?

Di zaman yang serba sibuk ini perawatan bayi sehari-hari dengan waktu yang terbatas membuat banyak orang tua yang memilih makanan bayi instan. Apalagi makanan instan ini terdapat dalam berbagai jenis sepanjang tahun.

Bayi biasanya mulai memakan makanan padat di usia empat sampai enam bulan. Lebih lambat dari itu tidak dianjurkan. Pada usia enam bulan, bayi biasanya mempunyai dua kali berat badan pada waktu lahir dan pada saat itulah dia tertarik untuk makan apa saja yang di sekitarnya.

Untuk mendapatkan pilihan makanan bayi instan yang paling sehat, carilah saran dari dokter anak, ahli gizi dan para orang tua serta dari toko. Rata-rata bayi Amerika mengkonsumsi 600 bungkus makanan bayi dalam kemasan setiap tahunnya. Rata-rata bayi di Eropa Barat mengkonsumsi makanan bayi dalam kemasan sebanyak 240 buah setiap tahunnya dan di Eropa Timur sekitar 12 buah setiap tahunnya.

Sebelum memasukkan makanan padat dalam menu bayi Anda, pastikan dulu kesiapan anak Anda itu. Dokter anak mengatakan salah satu kesalahan orang tua yang paling umum adalah memberi makanan padat terlalu dini pada anaknya. Jika sudah saatnya mengenalkan si kecil pada makanan padat, orang tua dan perawat memiliki tiga pilihan, yaitu membeli makanan dalam kemasan biasa, membeli makanan bayi dalam kemasan yang oraganik, atau membuat makanan bayi sendiri.

Tak perlu dipertanyakan soal biaya, Anda akan mengeluarkan uang lebih banyak untuk makanan bayi dalam kemasan yang banyak diiklankan. Dan biaya akan lebih banyak lagi dikeluarkan untuk yang organik. Keuntungan dari memberi bayi makanan buatan sendiri ialah Anda mengetahui apa yang bayi Anda makan.

Untuk bayi yang sudah agak besar, banyak makanan dalam kemasan yang hadir dengan berbagai campuran, seperti daging ayam dan sayuran. Kekurangannya dari segi nutrisi ialah produsen pembuat makanan bayi tidak diharuskan untuk memberi keterangan pada labelnya berapa tepatnya jumlah ayam dan jumlah sayuran yang terdapat dalam satu kemasan.

Banyak orang tua beranggapan makanan organik lebih sehat untuk bayi. Tapi, ingat bahwa makanan nonorganik menghasilkan jumlah vitamin dan mineral yang sama dengan yang organik.

Banyak produsen makanan bayi yang memasarkan produknya dalam tiga kategori. Yaitu, makanan tahap pertama, tahap kedua, dan tahap ketiga. Makanan pada ketiga kategori tersebut bervariasi jenisnya, porsinya, ukurannya, dan terkadang teksturnya, untuk melengkapi kebutuhan pertumbuhan bayi.

Makanan tahap pertama adalah satu macam buah, sayuran, dan sereal kering sebagai makanan padat pertama yang dapat dicerna bayi. Bahan dasar untuk makanan bayi tahap pertama sedikit berbeda antara satu merek dengan merek lainnya. Masing-masing terbuat dari satu macam buah atau sayuran, air, dan ditambahkan vitamin C atau asam sitrat. Tapi, berapa banyak pisang dalam satu kemasan? Sulit untuk dikatakan.

Hukum tidak mengijinkan perusahaan untuk menyebutkan dan tidak mungkin untuk mengetahui berapa banyak air yang ditambahkan. Namun, kandungan karbohidrat dari sebuah buah atau sayur merupakan indikator yang baik untuk menunjukkan berapa banyak buah atau sayuran dalam suatu produk. Rata-rata sebuah pisang mengandung 10-15 gram karbohidrat dan rata-rata satu buah beratnya 15 gram.

Sereal, buah-buahan, sayur-sayuran, daging, makanan olahan dan hidangan penutup merupakan makanan bayi tahap kedua dan ketiga untuk bayi umur enam sampai sembilan bulan.

Perbedaan mendasar antara makanan bayi tahap kedua dan ketiga ialah makanan tahap ketiga cenderung memiliki tekstur yang lebih kasar dan mungkin mengandung potongan-potongan kecil dari makanan. Produsen makanan bayi seperti Gerber dan Beech-Nut menjual sekitar 60 persen produk mereka berupa makanan tahap kedua.

Kebanyakan produsen pembuat makanan bayi menambahkan air, tepung, dan gula untuk makanan tahap kedua dan ketiga. Hal ini membuat Anda seolah-olah mendapatkan makanan yang lebih kaya. Namun, sebenarnya hal itu akan mengurangi kandungan nutrisinya. Jadi yakinkan diri Anda untuk membaca kandungan produk pada kemasannya.

Setiap bayi memiliki pilihan sendiri untuk makanannya. Tiap bayi memiliki jadwal pengenalan makanan yang tak sama. Akan tetapi ada garis besar yang bisa diikuti. Pada saat memperkenalkan makanan keras pada bayi, orang tua harus memperhatikan makanan yang mudah dicerna oleh bayi dan tidak menimbulkan alergi.

Yang paling umum adalah memperkenalkan sereal untuk pertama kali. Dibandingkan gandum yang bisa menimbulkan alergi, sereal lebih bagus karena mengandung zat besi yang sangat dibutuhkan bayi. Disamping itu juga mudah bercampur dengan air sehingga mudah dicerna.

Setelah sereal, pemberian sayuran dan buah-buahan bisa diperkenalkan. Biasanya pada saat bayi berumur enam sampai delapan bulan. Banyak dokter anak yang menyarankan sayuran yang didahulukan karena seringkali bayi yang telah merasakan manisnya buah-buahan tak tertarik untuk makan sayur yang rasanya tak semanis buah. Pada umur sebelas bulan, asupan daging mulai diberikan, disusul kuning telur dan kemudian putih telur.

Pada saat bayi berusia 8 bulan ke atas, carilah bahan tambahan seperti tepung tajin dan gula-gulaan yang biasanya tersedia dalam kemasan di swalayan.

Produk ini tidak berbahaya namun hanya mengandung sedikit nutrisi. Karena bayi kurang nafsu makan, maka tambahan tersebut bisa membantu makanan lebih bernutrisi. Kehadiran pengental seperti tepung beras, tepung terigu, dan sagu modifikasi, membuat makanan menjadi tipis dan kurang nutrisi.

Belajar memberi makan pada bayi bisa menjadi saat yang emosional baik bagi orangtua maupun sang bayi. Jangan memaksa bayi Anda untuk langsung menyukai makanan padat pada saat pertama kali.

Kemampuan untuk memakan makanan padat dan menelannya terjadi secara refleks serta tidak terjadi pada saat yang sama pada semua bayi. Saat Anda mulai mengenalkan makanan padat, cobalah untuk tidak putus asa saat bayi anda tampak tidak memakannya. Cobalah mengenalkan makanan baru lagi keesokan harinya. Mulailah dengan satu makanan setiap kalinya. Perkenalkan makanan baru setiap sekitar tiga hari. Perhatikan tanda-tanda ketidakcocokan atau alergi, seperti muntah-muntah, diare, dan gatal-gatal. ruz

Kaleng Harus Bunyi

Menyimpan dan mengolah makanan bayi instan ada caranya. Anda juga harus waspada atas produk yang kadaluarsa, rusak atau telah terkontaminasi zat lain. Berikut hal yang patut diperhatikan:
-Simpan makanan bayi jauh dari uap, kelembaban, panas dan produk dengan bau menyengat.
-Dengarkan bunyi penutup saat membuka kaleng baru. Jika tidak ada bunyi, singkirkan makanan tersebut.
-Beri makan bayi Anda dari piring lain, bukan langsung dari kaleng dan jangan mengembalikan makanan yang belum dimakan ke dalam kaleng. Ini mencegah air liur bayi merusak makanan yang tersisa di kaleng.
-Tutup kembali kaleng dan simpan di kulkas maksimum tiga hari.
-Hati-hati saat memanaskan makanan bayi. Makanan mungkin menjadi terlalu panas. Daging cenderung menjadi panas secara tak merata dan mungkin hancur saat dikeluarkan dari microwave. Aduk makanan dengan baik untuk mendistribusikan panas dan selalu coba suhu makanan sebelum diberikan pada bayi. ruz

Dikutip dari: http:/www.republika.co.id -- Koran » Wanita -- Minggu, 25 Januari 2004

Ketemu teman-teman

Posted by LoveLy KhaLisa at 00.45 1 comments

Foto Ahh sama yang Ulang tahun...Happy belsedey Andraa..

Sabtu, Juni 07, 2008

Cari makanan Baby

Posted by LoveLy KhaLisa at 04.41 0 comments
Kasian Khalis dari pertama d kenalin makanan baru kenal yang instant-instan aja...biscuit, bubur susu...paling banter yang fresh cuma pisang...
Tapi memang rencana mama, perkenalan makanan 6-7 bulan mau yang lembut-lembut dulu menghindari sembelit.
nnnh memasuki 7 bulan mama baru akan memperkenalkan yang lebih variasi salah satunya makanan home made.
ini dia hasil browsing tadi siang salah satu nya

http://mommyraffi.multiply.com/journal/item/1
...tinggal nunggu praktek aja..

Selasa, Juni 03, 2008

Baju Baru ku

Posted by LoveLy KhaLisa at 16.20 0 comments

Makasiy ms Zaka n Kishan,,,now i m look like a lady

Senin, Juni 02, 2008

bobo aja

Posted by LoveLy KhaLisa at 08.47 0 comments

di Wizma khalisa bobo aja...tak ada teman sebaya, disini bapak-bapak semua ;-p
 

LoveLy KhaLisa Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez