Selasa, Maret 04, 2008

Mengasah Kemampuan Verbal Si Kecil

Posted by LoveLy KhaLisa at 08.34
Perkembangan verbal seorang anak, pada dasarnya bersifat individual karena tergantung pada usia dan stimulus yang diberikan orangtua. Stimulasi ini bisa melalui dukungan sosial berbahasa, seperti mengajak si kecil berbicara atau melakukan aktivitas bersama dengan melibatkan pembicaraan.

Anak-anak yang tidak pernah terlibat dalam pembicaraan atau memiliki kesempatan untuk mengekspresikan pendapatnya, ada kemungkinan ia akan mengalami kendala dalam berbicara. Berikut ini tahapan perkembangan bahasa seorang anak:

Usia 0-2 bulan:
- Menangis ketika lapar
- Mengikuti arah suara

Usia 2-6 bulan:
- Berceloteh
- Tertawa
- Berteriak riang
- Mengeluarkan suara-suara lucu

Usia 7-12 bulan:
- Mengucapkan 'ba', 'da', 'ka' dengan jelas
- Mengulang beberapa suku kata
- Mulai mengerti kata 'tidak'
- Mengikuti instruksi sederhana, seperti 'bye-bye' atau main 'ci luk baa'.

Usia 12-18 bulan:
- Mengucapkan dua atau tiga patah kata bermakna
- Menunjuk obyek-obyek yang dilihat di buku atau yang dijumpai setiap hari
- Mengucapkan dan meniru kata yang sederhana dan sering didengar atau diekspresikan
- Menghasilkan kurang lebih 10 kata bermakna

Usia 18-24 bulan:
- Perbendaharaan kata mencapai 30 kata
- Mulai sering mengutarakan pertanyaan sederhana, seperti 'mana?', 'di mana?'
- Memberikan jawaban singkat, seperti 'tidak', 'di sana', 'di situ', 'mau'
- Kata-kata yang diucapkan masih sering tidak jelas, misalnya 'balon' jadi 'aon', 'roti' jadi 'oti'
- Menggunakan kata-kata yang menunjukkan kepemilikan, seperti 'punya ku'

2 - 3 tahun:
- Menguasai 200 - 300 kata
- Senang bicara sendiri (monolog)
- Kata-kata yang baru didengarnya dipelajari diam-diam
- Mulai mendengarkan pesan-pesan yang penuh makna
- Lancar dalam bercakap-cakap
- Meski pengucapannya belum sempurna, tertarik mendengarkan cerita yang lebih panjang dan kompleks
- Bisa menggunakan kata 'aku', 'saya', 'kamu' dengan baik dan benar
- Mengerti perbedaan antara yang terjadi di masa lalu, masa kini dan masa sekarang

3 - 4 tahun:
- Mampu menggunakan kata-kata yang bersifat perintah
- Mengenali kata-kata baru dan terus berlatih untuk menguasainya
- Mulai mengenali konsep-konsep tentang kemungkinan, kesempatan, dengan 'andaikan', 'mungkin', 'misalnya', 'kalau'
- Perbendaharaan katanya makin banyak dan bervariasi
- Menggunakan kalimat yang utuh
- Makin sering bertanya sebagai ungkapan rasa keingintahuan mereka, seperti 'kenapa dia Ma?', 'sedang apa dia Ma?', 'mau ke mana?'

Beberapa stimulasi yang dapat dilakukan orangtua untuk mengembangkan kemampuan verbal anak, yaitu:

1. Bicara, bicara, dan bicara.
Semakin dini orangtua menstimulasi anaknya dengan cara mengajaknya bercakap-cakap dan menunjukkan sikap yang mendorong munculnya respon dari si kecil, maka anak akan semakin dini pula tertarik untuk belajar bicara. Tak hanya itu, kualitas percakapan dan bicaranya juga akan lebih baik. Jadi, teruslah mengajak anak Anda bercakap-cakap sejak hari pertama kelahirannya.

2. Jalin komunikasi secara hangat.
Jalinlah komunikasi dengan dihiasi senyum Anda, pelukan, dan perhatian. Sehingga anak Anda akan termotivasi untuk berusaha memberikan responnya.

3. Nyanyikan dengan melakukan pengulangan.
Sering-seringlah menyanyikan lagu yang sederhana dan lucu untuk si kecil, lakukan secara berulang dengan penekanan pada ritme dan pengucapannya. Selingi pula dengan permainan-permainan bernada dan menarik.

4. Lakukan kontak mata.
Selama menjalin komunikasi, jangan lupa melakukan kontak mata secara intensif. Lewat pandangan mata, anak dapat merasakan perhatian, kasih sayang, cinta dan pengertian. Jika sedang berbicara padanya, tataplah matanya dan jangan membelakangi.

5. Jadilah model yang baik.
Jadikan Anda sebagai model baginya, terutama pada masa mereka mulai meniru kata-kata yang didengar dan mengucapkannya kembali. Ucapkan secara perlahan kata-kata maupun kalimat Anda, jelaskan pula dengan menggunakan tindakan sehingga ia tahu hubungan antara kata yang diucapkan dengan tindakan konkritnya. Jangan lupa pula untuk menggunakan bahasa tubuh dan ekspresi wajah secara pas.

6. Terus ajak ia berlatih.
Untuk bisa berbicara, seorang anak perlu latihan mekanisme berbicara melalui gerakan mulut, lidah dan bibir. Sebenarnya, aktivitas menghisap, menjilat, menyemburkan gelembung dan mengunyah, juga merupakan kemampuan yang diperlukan. Karenanya, latihlah si kecil dengan permainan maupun dengan makanan.

7. Bacakan buku yang sederhana dan menarik.
Rajin-rajinlah membacakan buku cerita yang sederhana, namun sarat dengan kisah menarik dan gambar-gambar yang disukai anak-anak. Tunjukkan obyek-obyek yang ada dalam buku, sebutkan namanya, jelaskan apa yang sedang dilakukan dan bagaimana jalan ceritanya. Minta ia mengulang nama yang Anda sebutkan, jangan lupa, berilah pujian jika ia berhasil mengingat dan mengulang nama tersebut.

8. Kenalkan berbagai suara.
Kenalkan si kecil dengan berbagai macam suara dan bunyi, seperti suara mobil, motor, kucing atau anjing. Kenalkan pula suara yang sering didengarnya sehari-hari, seperti pintu terbuka-tertutup, suara air, suara angin berdesir di pepohonan, kertas dirobek, benda jatuh, dan lainnya.

9. Mulai kenalkan angka.
Kenalkan ia pada angka, misalnya dengan menghitung benda-benda yang dibuat permainan. Lakukan dengan suasana santai dan nyaman, agar si kecil tidak merasa ada tekanan untuk menguasai kemampuan itu.

10. Kenalkan pada kata sifat atau kualitas.
Saat usianya 2 tahun, kenalkan ia pada perbendaharaan kata sifat atau kualitas, seperti 'baik', 'indah', 'cantik', 'dingin', 'banyak', 'sedikit', 'asin', 'manis', 'nakal',
'jelek', dan lainnya. Caranya, saat mengucapkan, sertai juga dengan kualitasnya, seperti 'anak baik', 'anak manis', 'anak pintar', 'baju bagus', 'boneka cantik', 'anak nakal', 'roti manis' dan lainnya.

Yang perlu diingat, perkembangan anak bersifat individual. Kecepatan anak Anda, bisa jadi tidak sama dengan anak-anak lainnya karena tiap anak punya dan mengalami hambatan yang berbeda.

Jadi, jika si kecil ternyata kurang lancar dan fasih berbicara, jangan langsung menekan untuk cepat-cepat mengoptimalkan kemampuannya karena hanya akan menyebabkan si kecil stress. Yang bisa Anda lakukan, adalah memberikan rasa aman dan motivasi untuk terus mengembangkan diri.

Dikutip dari: http://halohalo.co.id/

1 comments:

Firda Hapsari on 20 Februari 2018 pukul 01.22 mengatakan...

Makasih tipsnya ya mba. Saya ibu 1 anak usia 21 bulan. Saat ini kosakatanya sudah lumayan banyak, tapi dia belum mampu merangkai 2 kata/lebih. Mudah-mudahan bisa konsisten stimulasi dia bicara.

 

LoveLy KhaLisa Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez