Sabtu, Mei 31, 2008

Diary Mama Bulan May

Posted by LoveLy KhaLisa at 22.54 0 comments

21 May 2008
Tragedi Caterpillar

Khalisa susah sebulan terakhir ini punya teman main..namanya si Caterpillar…boneka berbentuk Ulet Bulu yang bisa ngoceh kalo di pencet-pencet atau di tarik..kalo khalisa punya cara main tersendiri tentunya, kadang dengan jidat nya yang dibenturin, kadang dengan telapak tangan dia pukul-pukul. Dengan sikut atau dengan kaki terdepak atau dengan badanya sendiri si Caterpillar ketindihan hihi.. yang penting si caterpillar itu tidak berhenti ngoceh.

Tadi siang rupanya terjadi hal yang bikin mama Panik,,tiba-tiba aja ada bentol bentol besaaar meraaah dan banyaaak, di muka, seluruh permukaan perut dan dada, leher, punggung, tengkuk, kaki dari paha, betis sampai kaki bawah yaa bisa di bilang seluruh badannya..aduuuuh mama paniknya bukan main, sementara dia masih belum merasa terusik dengan bentol-bentol yang sudah mulai berkembang biak tambah banyak dan melebar dalam hitungan menit saja…masih asik menepuk-nepuk Caterpillar,sementara mama sibuk mempersiapakan barang bawaan ke rumah sakit, nelp papa suruh pulang dl;p sama nelpon medical.

Wahhh dari gejalanya ga mungkin alergi dari makanan, ini seperti di sengat ulet bulu…tapi ulet bulu dari mana, ga mungkin si caterpillar besar itu yang nyengat..dia kan made in plastik..

Tapi sepertinya kecurigaan sementara mengacu ke sana..yahhh si caterpillar beneran…mmmmh akhirnya mama menduga-duga dari hasil menganalisis kronologis kejadian sebelumnya…(ciyeee kaya apaan aja) tadi waktu istirahat papa alyssa pulang…trus dia menggendong..dari ceritanya papa habis dari field…nnnnahh mungkin di field itu ada ulet bulu ato sejenis apalah terbang berhamburan namaya juga di jungle trus nempel di baju ato celana..trus gendong alyss.

Makanya si bentol-bentol itu berkembang subur beberapa menit setelah di gendong papanya…sooo karena bentol-bentol dah makin lebat dan melebar mama bawa ke UGD, mudah-mudahan bisa, karena dia sepeti nya udah ga tahan sama bentol-bento nya yang mulai menggatal..trus kasiannya dia kan ga bisa menggaruk..hiks.

Sebelumnya takutnya itu cacar air, tapi ga mungkin secepat itu menyebar.akhirnya docter kasih obat caladin lotion…semua tubuh nya tanpa tersisa di balur,, cukup tebal.alhamdulilla setelah itu dia rada anteng dan bentol nya mengempes…fuuuhhh lega




22 May 08
Meet the friend

Khalisa main ke rumah Kei...akhirnya bisa main bareng juga,, y
Wah..Kei dah bisa duduk tuh…alyss Cuma melihat sirikk…ugghhh aku harus bisa duduk juga.

25 May 08
Ini Elmo yang bawel dan lucu yang selalu menghibur khalisa kalo lagi sendirian.. Tante Kiki dan Om Andika yang membawakanya tadi Sore untuk akuu. Trimakasiy Tante Ki n Om Dika…

27 May 2008
Ehhh hari ini mama liat khalisa bisa angkat badan pake kedua tangan, kaya orang mau push up..tp belom tahan lama…nge gubrak lagi nge gubrak lagi..
Sama mulai bisa ngomong da ddda daaa….daaaa dddaaaa…berulang-ulang..addaaa aaddaaa…

29 May
First imunisasi in Duri niy…mama sempet bingung dimana public healt itu yach..
Kali imi imunisasi Hep 3..pake injerikk mungkin itu tulisannya.sebelumnya dia selalu pake yang yufax..tapi kata doc anak disini ,,,it s okey

30 May 08
Suprisee…Andraa…temanku yang ganteng itu..tadi main ke Wisma ku luo kikikikkk suenang nya…Iya Andra kamu dulu seharusnya jadi penghuni Wisma Puncak seperti aku..Andra bawa in aku teman baru, boneka baby Simba,,thanktiuu tayyang..
Kalo mama siy asyik ngobrol sama tante Rosie and tante Lily..

Berenang Bikin IQ Tinggi !!!

Posted by LoveLy KhaLisa at 00.27 0 comments
Jadi, Bu-Pak, ajaklah si kecil berenang. Sekalipun masih bayi, tak masalah. Bahkan, bayi baru lahir pun tak akan tenggelam kalau dicemplungin ke dalam air.

Hasil penelitian di Melbourne, Australia, menunjukkan, secara statistis IQ anak-anak yang diajarkan berenang sejak bayi lebih tinggi ketimbang anak-anak yang tak diajarkan berenang atau diajarkan berenang setelah usia 5 tahun. Anak-anak tersebut diukur IQ-nya ketika mereka berusia 10 tahun. Tak hanya itu, pertumbuhan fisik, emosional dan sosialnya pun lebih baik.

Penelitian lain menunjukkan, bayi lebih gampang diajarkan berenang ketimbang orang dewasa, karena bayi tak pernah memiliki faktor X semisal bahaya. Bukankah bayi belum mengerti bahaya? Lagi pula, bayi sangat menyukai air sehingga ia pun akan suka diajak berenang. Nah, hal ini membuatnya jadi lebih mudah belajar berenang.

Selain itu, bayi baru lahir hingga usia 3 bulan bisa langsung nyemplung ke dalam air tanpa takut tenggelam, karena pada usia tersebut, ia memiliki refleks melangkah yang banyak kegunaannya untuk berenang. "Refleks melangkah merupakan salah satu refleks yang menyertai bayi seperti halnya refleks menggenggam dan refleks berjalan," jelas Dr. Karel Staa dari RS Pondok Indah, yang juga mantan perenang pemegang rekor 200 meter gaya dada pada 1960-1962.

Jadi, bila kita meletakkan bayi usia di bawah 3 bulan di dalam air, secara otomatis ia akan menggerak-gerakkan kakinya menyerupai paddle dog sehingga tak tenggelam. Bisa dikatakan, pada usia di bawah 3 bulan bayi sudah bisa berenang dengan gaya primitif. Bukan berarti setelah usia tersebut, bayi tak bisa berenang lagi, lo. Kendati refleksnya sudah menghilang, ia tetap bisa melakukan gerakan berenang walaupun tak terorganisir atau acak-acakan. Soalnya, dengan ada gaya gravitasi, ia merasa ditekan dari bawah air sehingga ia bisa mengambang. Ia pun jadi senang.

Apalagi sejak di perut ibu, bayi sebenarnya juga sudah berenang dalam air ketuban selama 9 bulan. Setelah lahir, kemampuannya berenang tinggal ditingkatkan saja. Bahkan, saking populernya berenang ini, di luar negeri sampai ada proses melahirkan yang dilakukan di dalam air, lo. "Secara medis, hal ini tak akan menimbulkan masalah karena merupakan proses alami." Jadi, tak ada alasan lagi untuk ragu-ragu mengajak si kecil berenang, ya, Bu-Pak.

HARUS AMAN

Yang penting diperhatikan, ketika berenang bayi harus merasa aman dan memang harus ada pengaman. Jadi, orang tua harus mendampinginya. Ini syarat mutlak, lo. "Jika orang tua sama-sama masuk ke dalam air dan sama-sama berenang dengan bayi, maka selain merasa aman, bayi pun bisa merasakan ada respon dari orang tua," tutur Karel.

Disamping, dengan orang tua mendampingi juga bisa bermain dengan bayi sehingga ada interaksi antar manusia. "Ini merupakan salah satu keunggulan berenang." Coba bandingkan kala bayi baru belajar duduk atau berjalan, apakah orang tua akan mendampingi dan melakukan gerakan yang sama terus menerus dengan anak? Kan, enggak. "Nah, berenang lain. Mereka sama-sama masuk air, sama-sama berenang sehingga rasa enjoy-nya lebih. Ini akan berguna untuk perkembangan psikologis anak." Itulah mengapa, kedua orang tua sebaiknya ikut bersama bermain di dalam air.

Tentunya, berenang juga berguna untuk pertumbuhan. "Motoriknya berkembang lebih pesat ketimbang ia hanya bermain di lantai." Bukankah saat berenang, semua otot bekerja? Nah, kalau di lantai, hanya otot-otot tertentu saja yang bekerja. Apalagi jika ibu memberikan baby walker sehingga bayi jadi terbiasa berjalan dengan alat itu. Akhirnya, gerakan-gerakan ototnya jadi terbatas karena hanya otot-otot tertentu saja yang bekerja.

PERHATIKAN KEBERSIHAN AIR

Nah, kini Ibu-Bapak semakin mantap, kan, mengajak si kecil berenang? Tapi berenangnya di rumah saja, ya, kalau usia si kecil masih di bawah 6 bulan, agar bisa mengontrol kebersihan dan suhu airnya. Jangan lupa, di usia ini enzim pencernaan bayi belum matang. Jadi, kalau ia secara tak sengaja menelan air yang tak bersih kala berenang, bisa mengakibatkan mencret, muntah, dan sebagainya.

Bukan berarti di rumah harus ada kolam renang, lo. Toh, banyak benda yang bisa dijadikan sebagai pengganti kolam renang seperti bak mandi, ember besar, bathtub, dan lainnya. Nah, biasakan bayi bermain di situ. "Sebenarnya, ketika bayi tengah mandi atau bermain air merupakan salah satu cara mengenali atau menghayati air pada anak," tutur Karel.

Setelah bayi berusia 6 bulan ke atas barulah bawa ia ke kolam renang terbuka atau umum. "Tapi harus pilih, ya. Mungkin di Indonesia masih sulit karena kita, kan, enggak punya kolam berenang khusus bayi. Bahkan kebanyakan kolam renang di Jakarta, air yang dipakai itu-itu saja, muter saja di situ. Diputarnya pakai mesin lalu ditambahkan kaporit dan daun-daun atau kotorannya diangkat; sebulan sekali baru diganti." Hal ini dikarenakan sulitnya sumber air di Jakarta. Lain dengan di kota pegunungan seperti Bogor dan Cibodas, "mereka memiliki kolam renang yang airnya mengalir".

Jadi, bila mau membawa bayi berenang di kolam renang umum, pilih waktu yang tepat, yaitu ketika kolam renang masih dalam keadaan bersih; biasanya di waktu pagi. "Suhunya juga harus disesuaikan, sebaiknya jangan lebih dari 31 atau 32 derajat celcius." Khusus untuk bayi usia satu bulan pertama, suhunya 34-35 derajat celcius.

Kebersihan lain yang harus diperhatikan ialah kaporitnya, "jangan terlalu jenuh, karena kaporit bisa mengakibatkan iritasi kulit, mata, dan lainnya." Ukuran kaporit yang ditetapkan untuk anak adalah 6-8 ppm. Hati-hati, lo, Bu-Pak, jika bayi sudah merasa trauma karena matanya perih, misal, selanjutnya akan jadi kendala.

UNTUK REKREASI

Yang perlu diingat, jangan sampai orang tua mengajak bayi berenang untuk mengejar prestasi karena tujuan utamanya adalah rekreasi. Beberapa asosiasi kedokteran anak di luar negeri malah mengatakan, berenang pada anak usia di bawah 4 tahun jangan dijadikan tujuan untuk mengejar prestasi. Di atas usia itu barulah orang tua bisa mengajarkan gaya-gaya berenang yang ditargetkan untuk prestasi.

Dalam bahasa lain, bayi berenang hanya untuk fun. "Mulai usia setahun bolehlah diarahkan pada prestasi, tapi tidak dengan cara ditekan," ujar Karel. Misal, setiap hari harus berenang 50 meter bolak-balik. Soalnya, di usia tersebut ia baru bisa mengikuti gerakan-gerakan renang yang dilakukan orang tuanya. Sama halnya dengan bayi usia setahun yang suka marah-marah karena melihat orang tuanya yang suka marah-marah, begitu pula berenang. "Kalau orang tua suka berenang dengan gaya yang cukup baik maka ia pun akan mengikuti."

Jadi, ajak si kecil berenang untuk kesehatannya lebih dulu, ya, Bu-Pak. Soal gaya renang akan mengikuti secara otomatis bila ia sudah menyukainya. Jangan lupa, ketika mendampinginya, Ibu-Bapak juga harus fun, lo, bukan lantaran terpaksa.

Dikutip dari: Milis Nakita

Selasa, Mei 27, 2008

wowww dia berbicara

Posted by LoveLy KhaLisa at 05.35 0 comments
27 May 2008

Ehhh hari ini mama liat khalisa bisa angkat badan pake kedua tangan, kaya orang mau push up..tp belom tahan lama…nge gubrak lagi nge gubrak lagi..
Sama mulai bisa ngomong da ddda daaa….daaaa dddaaaa…berulang-ulang..addaaa aaddaaa…
**************************************************************************************

28 May 2008

Dah Mau Expert niy...
**************************************************************************************

29 May 2008

First imunisasi in Duri niy,tempatnya di Public Health.
Kali imi imunisasi Hepatitis B yang ke- 3..pake injerikk (mungkin itu tulisannya). sebelumnya Alyss selalu pake yang yufax..tapi kata docter anak disini ,,,it s okey.
**************************************************************************************


30 May 2008

Suprisee…Andraa…temanku yang ganteng itu..tadi main ke Wisma ku luo kikikikkk suenang nya…Iya Andra kamu dulu seharusnya jadi penghuni Wisma Puncak seperti aku..Andra bawa in aku teman baru, boneka baby Simba,,thanktiuu tayyang..
Kalo mama siy asyik ngobrol sama tante Rosie and tante Lily..

Senin, Mei 26, 2008

Khalisa n Friends

Posted by LoveLy KhaLisa at 18.15 0 comments






Meet the friend
22 May 08

Khalisa main ke rumah Kei...akhirnya bisa main bareng juga,, yang sebelumnya paling mommy mommy aja yang cuap cuap di telp sharing dari semenjak hamil 0 bulan…ya..karena usia dari hamil berdekatan sampe delivery, jadi problem and keluhan hampir sama dan susul menyusul..
Wah..Kei dah bisa duduk tuh…alyss Cuma melihat sirikk…ugghhh aku harus bisa duduk juga.


**************************************************************************************



25 May 08

Ini Elmo yang bawel dan lucu yang selalu menghibur khalisa kalo lagi sendirian.. Tante Kiki dan Om Andika yang membawakanya tadi Sore untuk akuu. Trimakasiy Tante Ki n Om Dika…Kapan2 main ke rumah ku yach

Minggu, Mei 18, 2008

Tidur Berkualitas Membuat Anak Cerdas

Posted by LoveLy KhaLisa at 00.29 0 comments
WAKTU tidur mencukupi menjadi salah satu aspek penentu tumbuh kembang optimal anak. Amati karakter dan pola tidur si kecil. Yakinkah kualitasnya tak bermasalah?

Bagi bayi, tidur sama pentingnya dengan asupan gizi makanan dan minuman. Saat si kecil tertidur, aktivitas regenerasi sel-sel tubuh dan tumbuh kembang otak mencapai puncaknya. Demikian juga bagian otot, kulit, dan tulang. Pada waktu tidur, tubuh memproduksi hormon pertumbuhan tiga kali lebih banyak dibanding ketika dia terbangun.

Menurut Konsultan Tumbuh Kembang Anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) cabang DKI Jakarta, Dr Rini Sekartini SpA(K), tidur merupakan kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang bayi dan batita (bayi di bawah tiga tahun).

Tidur yang berkualitas juga dapat memperkuat daya tahan tubuh, kemampuan belajar dan daya ingat, perkembangan fungsi hormon, metabolisme tubuh, serta sistem jantung dan pembuluh darah.

"Kenyataannya, belum banyak orangtua yang menyadari bahwa tidur berkualitas merupakan hal yang sangat penting bagi bayi atau batita," ungkap dokter yang juga menjadi anggota Asia Pacific Paediatric Sleep Alliance(APPSA).

Penelitian yang melibatkan para orangtua di lima kota besar di Indonesia yaitu di Jakarta, Bandung, Medan, Palembang, Batam mengungkapkan, sekitar 72,2 persen orangtua menganggap masalah tidur pada bayi atau batita bukanlah masalah, atau hanya merupakan masalah sepele.

Padahal, penelitian yang sama juga mengungkapkan bahwa 44 persen bayi dan batita di Indonesia mengalami gangguan tidur. Seperti sering terbangun di malam hari dan kurang tidur. Sementara itu, di Amerika sebanyak 84 persen anak usia 1-3 tahun dilaporkan mempunyai masalah tidur yang persisten.

Masalah tidur bisa dalam hal kuantitas, yaitu jumlah lamanya tidur kurang dari normal. Atau, hal-hal yang menyangkutkualitastidurseperti sulit memulai tidur, sering terbangun di malam hari sebanyak 2-3 kali, bila terbangun susah tertidur kembali, ataupun rewel, sering menangis, menjerit, ketakutan, menggesekkan gigi, dan ngorok.

Bayi usia 2-3 bulan biasanya pola tidurnya tidak teratur. Rini menuturkan, idealnya bayi usia 9 bulan dapat tidur sepanjang malam, dan jika terbangun di malam hari, seharusnya dapat tertidur kembali dengan sendirinya. "Ketika bayi terbangun jangan langsung diberi susu atau makan. Tunggu sampai ia duduk, baru diberikan," sarannya.

Hal senada diungkapkan, Dr Stanley Coren dalam bukunya Sleep Thieves. Dia menjelaskan bahwa pada usia anak 9-18 bulan seharusnya orangtua membiasakan anak untuk tidur sepanjang malam. "Jangan segera menggendong mereka agar cepat kembali tidur," tegas Coren.

Bagi orangtua hendaknya waspada karena jika kuantitas dan kualitas tidur tidak optimal, bisa mengakibatkan masalah serius. Tak hanya akan mengantuk di siang hari, anak jadi rentan infeksi dan obesitas. Dari aspek kognitif, masalah tidur bisa membuat anak cenderung lamban, kurang kreativitas dan perhatian serta terganggu konsentrasi. "Keluarga yang dekat dengan si anak pun akhirnya ikut dibuat repot dan stres," jelas Rini.

Pengalaman itu dirasakan model dan presenter, Arzeti Bilbina. Ketika anak kurang tidur cenderung timbul ulah yang kurang menyenangkan. "Dia jadi mudah marah-marah dan mukulin siapa saja didekatnya, tapi kalau tidurnya pulas, besoknya bermain dengan enak," ujarnya.

Dikutip dari: www.okezone.com

Selasa, Mei 13, 2008

Gunting Kuku, Yuk!

Posted by LoveLy KhaLisa at 07.15 0 comments
Banyak bayi yang lahir dengan kuku cukup panjang. Sekalipun nampak lemas dan hanya setebal kertas, kuku itu bisa menggores wajahnya, lho .

Menggunting kuku bayi memerlukan strategi khusus dan super hati-hati. Kalau tidak, salah-salah bukan hanya kuku, tapi kulitnya juga ikut tergores gunting!

Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan.

- Sebelum menggunting kuku
- Siapkan dulu berbagai peralatan yang dibutuhkan, yaitu:
- Gunting kuku atau pemotong kuku berupa penjepit
- Kapas
- Air matang
- Alkohol 70%
- Sebelum digunakan, bersihkan alat potong kuku dengan kapas yang sudah diberi alkohol.
- Saat menggunting kuku

- Gunting kuku setelah si kecil mandi, sebab kukunya jadi agak lunak. Selain itu, setelah mandi biasanya ia terlelap, sehingga memudahkan dalam menggunting. Selain itu, pada saat tidur, telapak tangan bayi akan terbuka. Biasanya, jari-jemari bayi baru lahir menggenggam terus. Dalam posisi seperti ini, Anda jadi susah menggunting kukunya.

- Jika jari-jarinya masih juga menggenggam, secara perlahan buka genggamannya. Caranya, letakkan ibu jari Anda di bagian luar telapak tangan si kecil, sementara jari Anda yang lain masuk ke bagian dalam telapak tangannya.

- Bersihkan kotoran yang ada di balik kuku bayi dengan kapas yang sudah dicelup air matang. Jangan sekali-kali membersihkannya dengan ujung gunting kuku.

- Perhatian!

- Kuku bayi sangat cepat tumbuhnya. Jadinya, ketika Anda sedang membersihkan tubuh si kecil, jangan lupa periksa juga kukunya.

- Jangan terlalu sering memotong kuku bayi, karena akan mempermudah terjadinya kerusakan pada kulit di sekitar kuku. Gunting kukunya kalau panjangnya kira-kira 1½ -2 mm.

- Jika Anda takut memotong kuku si kecil, minta bantuan orang lain. Selain bisa melukainya, kuku yang dibiarkan tumbuh panjang bisa jadi sarang kotoran dan kuman penyakit. Namun demikian, sebaiknya Anda tetap belajar memotong kuku si kecil.

- Jangan panik bila jari mungilnya sedikit berdarah. Segera bersihkan luka dengan kapas yang sudah dibasahi alkohol, kemudian diolesi dengan obat antiseptik.

Dikutip dari: http://www.ayahbunda-online.com
 

LoveLy KhaLisa Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez